Anies: 115 Orang Terkait Corona Dipantau di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan ada 115 orang dipantau dan ada 32 lainnya dalam pengawasan terkait virus corona di DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan disela-sela penandatanganan kerja sama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan ada 115 orang dipantau dan ada 32 lainnya dalam pengawasan terkait virus corona di DKI. Menurut dia, pemantauan tersebut telah dilakukan selama satu bulan lebih.

"Sekarang saya bicara corona. Ada beberapa hal, sampai saat ini, selama satu bulan lebih di DKI ada, 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan," kata Anies di sela acara HUT Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Minggu, 1 Maret 2020.

Anies menuturkan saat ini pihaknya juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta untuk menangani virus corona. Instruksi Jokowi itu bernomor 16 Tahun 2020. "Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh menteri kesehatan," ujarnya.

Anies juga berencana pihaknya Pemprov DKI akan membuat posko terkait virus corona di Ibu Kota. "Kolaborasi ini kita lakukan mengapa kita bergerak cepat dan antisipasi karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia, kedatangan orang, interaksi dunia internasional porsi terbesarnya ada di Jakarta," katanya.

Instruksi gubernur bagian dari kewaspadaan dan persiapan kita jika terjadi kasus virus corona di Jakarta.

Langkah yang diambil, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan instruksi gubernur (ingub) bukan hanya untuk mengantisipasi penanganan 115 orang dalam pantauan tersebut, tapi juga untuk menyikapi penyebaran virus corona yang terjadi di luar Indonesia.

Karena dalam beberapa hari, kata Anies, ada lebih dari 10 negara yang mengumumkan kasus virus corona pertama di negara mereka, mulai dari Selandia Baru sampai Nigeria. "Instruksi gubernur bagian dari kewaspadaan dan persiapan kita jika terjadi kasus virus corona di Jakarta," kata Anies.

Selanjutnya, kata Anies, pihaknya sedang dalam proses pembentukan Tim Tanggap Virus Corona dengan diketuai oleh Asisten Bidang Kesra, berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan melibatkan pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.

"Kolaborasi ini kita lakukan mengapa kita bergerak cepat dan antisipasi karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia, kedatangan orang, interaksi dunia internasional porsi terbesarnya ada di Jakarta," katanya.

"Selain ada provinsi lain yang memiliki kunjungan besar. Umumnya wisata. Kemudian Jakarta termasuk bisnis," ujarnya. 

Semua ini dilakukan dengan harapan masyarakat merasa tenang dan pemerintah daerah bergerak responsif. Anies mengajak masyarakat tidak panik dan berlebihan dalam merespons.

"Berkegiatan seperti biasa dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya, namun tetap dalam kondisi bersiaga," katanya.

"Kemudian sering mengecek sebelum menyebarkan kabar dan rujuk kepada kami bila membutuhkan bantuan apabila mencurigai ada kasus yang serupa dengan gejala COVID-19," ujarnya.

Pemprov bisa dihubungi lewat 112 dan seluruh sarana kesehatan di Pemprov DKI termasuk personalianya akan siap merespons cepat. "Biasakan juga cuci tangan sebagai pencegahan paling baik dan bila sedang batuk atau flu maka pakai masker," tuturnya. []

Berita terkait
Demokrat Tekan Jokowi Terbuka Kemampuan Uji Corona
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta Pemerintah Jokowi segera memberikan keterangan secara terbuka terkait tudingan PM Australia.
Besok 69 WNI Diobservasi Corona di Sebaru Jakarta
Sebanyak 69 WNI akan memulai masa observasi virus corona di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta, besok Senin, 2 Maret 2020.
Akibat Corona, Travel Umrah Makassar Mulai Rugi
Pengelola travel umrah di Makassar mulai rugi akibat penghentian sementara kedatangan jemaah umrah asal Indonesia ke Arab Saudi karena corona.