Benarkah Virus Corona Lebih Berbahaya dari Kanker?

Virus Corona dan kanker memang dikenal penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa seseorang. Benarkah virus corona lebih berbahaya?
Petugas kesehatan merawat pasien virus corona di RS Zhongnan Universitas Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 28 Januari, 2020. (Foto: Antara)

Jakarta - Virus corona yang mewabah di Wuhan, China sekarang ini patut untuk diwaspadai penyebarannya karena dapat membahayakan nyawa seseorang, jika sudah terinfeksi dengan penyakit tersebut. 

"Corona ini kan virus ya, masalahnya kalau virusnya baru, bermutasi, kemudian dia pengobatannya belum diketahui tentu berbahaya," kata  Ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Ikhwan Rinaldi kepada Tagar, Kamis, 30 Januari 2020.  

Dokter Ikhwan mengatakan semua penyakit infeksi bisa sembuh, jika sudah diketahui cara pengobatannya. Tak terkecuali dengan virus corona yang sekarang ini telah menghebohkan dunia. 

Semua penyakit infeksi kalau tidak bisa ditangani ya berakibat fatal.

"Artinya semua penyakit infeksi itu bisa sembuh, kalau virusnya hilang, entah pakai obat-obatan antibiotik atau antivirus. Kalau dia sudah diketahui obatnya, terus responnya dengan pengobatannya tentu bisa teratasi," ucap dia.  

dr. Ikhwan RinaldiAhli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM di acara bincang kanker dengan pakar menyambut 20 tahun Eugenia Communications. (Foto: Tagar/Rivaldi Dani Rahmadi)

Dia menyampaikan apapun jenis penyakit itu, bila tidak ditemukan obat penyembuhannya bisa membahayakan nyawa orang atau bahkan meninggal dunia, termasuk virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV).  

"Yang menyebabkan orang bisa cepat meninggal ya infeksi, intinya semua penyakit infeksi kalau tidak bisa ditangani ya berakibat fatal," ujarnya.   

Dilansir dari Antara, virus corona diyakini muncul pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019. Jumlah korban meninggal dunia akibat virus nCov masih terus bertambah.

Pihak otoritas China mengumumkan, sebanyak 170 orang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona. Angka tersebut bertambah dari sebelumnya 132 orang pada Rabu, 29 Januari 2020 siang.

Gejala yang timbul dari virus corona itu mirip seperti infeksi saluran pernapasan, yaitu batuk disertai demam atau sebaliknya. Tanda-tanda lainnya, antara lain sesak napas sampai yang paling parah yakni, kesulitan dalam bernapas sehingga harus membutuhkan alat bantu.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) juga menjelaskan jika virus corona ini dapat menular dalam masa inkubasi selama kurun waktu 14 hari atau tepatnya dua minggu. Hingga kini berbagai upaya masih terus dilakukan oleh sejumlah negara untuk mengobati dan mencegah mewabahnya virus mematikan tersebut. 

Virus Corona Vs Kanker

Hampir sama dengan virus corona, kanker juga dikenal sebagai penyakit mematikan di dunia yang menghantui berbagai kalangan.

Memang virus corona dan kanker sekarang ini masuk ke dalam golongan penyakit berbahaya yang juga bisa menghilangkan nyawa seseorang.

Meski dikenal mematikan, tetapi cara penanganan terhadap dua penyakit tersebut berbeda. Kalau virus corona baru hanya bisa ditangani melalui terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

Sedangkan kanker, penanganan dan pengobatannya melalui radiotherapy, chemotherapy, targeted therapy, checkpoint inhibitors. Namun di dunia kedokteran, tahapan penyebaran virusnya dikenal dengan sebutan stadium. 

Gejala yang ditimbulkan ketika mengidap kanker juga berbeda dengan virus corona. Biasanya, kanker bisa dilihat dari tanda munculnya benjolan yang tidak lazim, berat badan menurun, rasa sakit tanpa sebab, kelelahan terus menerus, perubahan pada kulit, dan perdarahan tidak normal.

Namun, tanda-tanda yang mirip dari corona dan kanker yaitu, demam, sesak napas, serta batuk yang berkepanjangan.

Baca juga:

Berita terkait
Khawatir Virus Corona, WHO Gelar Pertemuan Tertutup
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Komite Daruratnya akan melakukan pertemuan secara tertutup terkait penyebaran virus corona.
Cegah Virus Corona Warga China di Magelang Diawasi
Antisipasi penyebaran virus corona dilakukan Kota Magelang. Warga asing diawasi, khususnya yang baru balik dari China.
Tim Medis Jawa Tengah Pakai Masker N95 Cegah Corona
Tim medis di Jawa Tengah diwajibkan menggunakan masker N95 untuk cegah penyebaran virus corona. Masker itu bisa dibeli di apotek.