Warga Bantaeng Ingin Ada Asuransi Ternak Kuda

Sejumlah warga Kabupaten Bantaeng menyampaikan harapan mereka dalam refleksi 2 tahun kepemimpinan Ilham Azikin-Sahabuddin.
Spanduk "Diskusi dan Ngopi Bareg Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Ilham Azikin dan Sahabuddin". (Foto: Tagar/Dok Pemkab Bantaeng)

Bantaeng – Birunya langit memayungi pusat kota Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di kawasan Pantai Seruni.Bias-bias cahaya matahari pagi menimpa tanah di tempat itu.

Cuaca pagi itu, Sabtu, 26 September 2020, sangat mendukung warga dan pengunjung yang berniat untuk berolahraga. Jumlahnya cukup banyak, lebih banyak daripada hari-hari biasa. Mereka bersepeda, senam, jogging, atau berlari-lari kecil.

Di antara warga yang beraktivitas Sabtu itu, tepat di tengah-tengah tribun Pantai Seruni, terpasang spanduk ukuran 3x3 meter, bertulis “Diskusi dan Ngopi Bareng, Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan".

Hari itu tepat dua tahun kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupatei Bantaeng, Ilham Azikin dan Sahabuddin. Kesempatan itu digunakan sebagai momentum pertemuan pemimpin kabupaten bertajuk Butta Toa dengan tokoh-tokoh masyarakat serta perwakilan masyarakat pada umumnya.

Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menggunakn kaos merah terlihat di tengah-tengah kerumunan orang yang berlari. Diskusi pagi itu diawali jogging bareng. Mengitari lapangan pantai Seruni, Kabupaten Bantaeng.

Saran dan Masukan Warga

Dalam dialog santai antara Bupati Bantaeng, Ilham Azikin dengan sejumlah masyarakat di Lapangan Pantai Seruni, Bantaeng. Warga menyampaikan saran dan kritik mereka. Terlebih kesempatan untuk bisa bertemu langsung dengan pemimpinnya dalam suasana santai seperti itu cukup sulit dilakukan, mengingat kesibukannya sebagai bupati.

Satu per satu masyarakat menyampaikan secara langsung harapan dan kesannya kepada Ilham Azikin.

Cerita Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Ilham Bantaeng (2)Bupati Bantaeng Ilham Azikin (tengah) menjelaskan pada warga di kawasan Pantai Seruni Bantaeng, tentang program dan tantangan yang dihadapi. (Foto: Tagar/Dok Pemkab Bantaeng)

Seorang petani dari Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Bantaeng yang mengaku bernama Bahtiar Talli, menyampaikan rasa terimakasih kepada Ilham Azikin.

Dia mengatakan, berkat kebijakan Bupati, jumlah produksi pertanian di Kecamatan Pa'jukukang bertambah banyak.

Menurutnya, petani di Pa'jukukang tidak lagi khawatir gagal panen berkat adanya program asuransi pertanian. Padahal, sebelumnya wilayah Kecamatan Pa'jukukang adalah salah satu daerah yang paling sering dilanda kekeringan.

Sekarang petani di Pa'jukukang tidak takut lagi menanam. Karena mereka sudah diasuransikan. Hasilnya, produksi pertanian kita bertambah berkali-kali lipat.

Dia mengakui bahwa asuransi pertanian tersebut memang sudah ada sejak 2016. Tetapi sejak pemerintahan Ilham, pemerintah daerah membayarkan subsidi premi asuransi itu, sehingga para petani semakin antusias untuk ikut mengasuransikan tanaman pertanian mereka.

"Sekarang petani berlomba-lomba mengikuti asuransi pertanian. Karena sudah gratis," kata pria yang hari itu datang dengan mengenakan kopiah.

Begitu pula halnya dengan sektor peternakan di kampungnya. Menurutnya, sektor peternakan di Bantaeng juga maju semakin pesat. Sebab, peternak juga tak takut lagi mengalami kerugian.

"Terimakasih banyak pak Bupati. Kami semua sudah terlindungi. Kami juga menyarankan agar ada juga asuransi peternakan untuk hewan kuda," jelasnya.

Menurutnya, program yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Bantaeng dalam dua tahun terakhir telah mengurangi kesenjangan sosial. Dia menyebutkan, Kecamatan Pa'jukukang yang dulunya merupakan daerah yang kering dengan tingkat kemiskinan yang besar kini berkurang berkat adanya asuransi pertanian dan peternakan.

"Orang miskin di Pa'jukukang kian berkurang. Kini semakin banyak petani dan peternak di Pa'jukukang. Mereka berani, karena tidak takut gagal panen dan gagal beternak lagi," jelas dia.

Selain mendengar langsung saran dan masukan dari para petani, dalam kesempatan itu Ilham juga mendengarkan keluhan dan aspirasi dari tokoh perempuan dan anak, tokoh masyarakat dan kaum lansia, yang turut menyampaikan apresiasi dan harapan mereka.

Seperti yang diutarakan Atte S Maladevi dari perwakilan kaum perempuan, menaruh harapan besar agar kebersamaan semua elemen masyarakat dalam membangun Bantaeng.

Perempuan yang juga terlibat dalam sejumlah kegiatan Non Government Organisation (NGO) ini mengakui, pemerintahan sekarang sangat terbuka untuk pelibatan masyarakat secara umum.

Dia mengakui, salah satu capaian besar di Bantaeng dalam dua tahun ini adalah pemerintah telah menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama terlibat dalam pembangunan di Bantaeng.

"Salah satu capaian besar yang mencolok adalah bagaimana pemda memberikan ruang yang besar untuk nonstruktural. Kami yang di luar struktural, mendapatkan peran yang besar untuk ikut membangun Bantaeng," jelas penulis yang juga gencar menebar virus literasi di Bumi Butta Toa, julukan Kabupaten Bantaeng ini.

Dia menambahkan, Bantaeng ini ibarat sebuah perahu yang dinakhodai oleh Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin dan Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin. Dalam perjalanannya, perahu ini mengatasi masalahnya dengan bersama-sama pemerintah.

"Dalam kondisi pandemi dan bencana, Bantaeng bersama masyarakat dan orang-orang yang berada di non struktural ikut melindungi daerah ini hingga Bantaeng hingga saat ini tetap kuat," ucap dia lagi.

"Kita sama-sama berpegangan, kita sama-sama harus sadari bahwa ini perahu milik bersama. Maju tidaknya perahu bukan tergantung nahkoda, tetapi kesepakatan bersama,” tambah dia.

Jaga Kebersamaan

Sementara itu, Bupati Ilham Azikin menuturkan bahwa semua masukan akan menjadi catatan yang harus direalisasikan bersama.

Dia mengakui banyak cobaan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan warganya dalam dua tahun ini. Meski demikian, Pemkab Bantaeng dan masyarakatnya harus tetap kuat bersama-sama.

Cerita Refleksi 2 Tahhun Kepemimpinan Ilham Bantaeng (3)Suasana kegiatan bertulis “Diskusi dan Ngopi Bareng, Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan" di Pantai Seruni Bantaeng, Sabtu, 26 September 2020. (Foto: Tagar/Dok Pemkab Bantaeng)

“Semua tentu adalah harapan, bagaiamana kita bersama, teguh dan membawa Bantaeng bisa terdepan. Dan itu kita bisa buktikan kalau kebersamaan kita jaga,” ujar Ilham.

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia tengah dirundung pandemi Corona. Sehingga, konsentrasi bupati dan wakil bupati, dibantu Forkopimda, serta organisasi perangkat daerah (OPD) fokus pada dua hal, yakni infrastruktur dan ekonomi kerakyatan.

“Memang dalam masa-masa ke depan kita konsen kepada dua hal. Pertama infrastruktur dasar bisa terpelihara dan mengalami perbaikan. Kita ketahui bersama baru-baru kita hadapi banjir bandang yang juga mengakibatkan fasilitas dasar menjadi rusak. Itu komitmen kami bagaimana memperbaiki,” katanya.

Kedua, lanjut Ilham, pandemi berdampak sektor ekonomi kerakyatan. Hal ini pun terus didorong agar pandemi tidak meruntuhkan ekonomi kerakyatan.

“Ini kami dorong. Bersama Forkopimda, selain menjaga stabilitas, forkopimda juga mendorong bagaiamana pandemi ini tidak meruntuhkan ekonomi masyarakat,” kata dia menegaskan.

Dia mengakui, hal yang patut dibanggakan dalam dua tahun terakhir ini adalah pelibatan masyarakat di Bantaeng. Menurutnya, masyarakat di Bantaeng bersama pemerintah selalu bersama-sama untuk membangun daerah ini lebih baik ke depan. []

Berita terkait
Sosok Tanpa Wajah Menemaniku di Leko Lappang Gowa
Qi, seorang gadis berusia 24 tahun pernah mengalami kejadian mistis saat mendaki Leko Lappang, Kabupaten Gowa. Dia menemui sosok tak berwajah.
Portal Gaib dan Hantu Serdadu di Gua Jepang Sleman
Salah satu gua Jepang yang ada di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, diyakini oleh seorang indigo, memiliki portal gaib.
Cerita Kakek Pembuat Gantungan Knalpot di Semarang
Seorang kakek berusia 98 tahun di Semarang hidup dengan menjadi produsen sekaligus penjual gantungan knalpot. Per unit dihargai Rp 2 ribu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.