Jakarta - Sedikitnya 800 hektare hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah (Kalteng) hangus terbakar. Diperkirakan kebakaran di wilayah itu akan terus meluas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf menyebutkan data Senin 23 September 2019 sedikitnya luas kebakaran hutan dan lahan telah mencapai 700 hektare. Kemudian merangkak menjadi lebih dari 800 hektare.
"Mungkin hampir 1.000 hektare, kemarin sudah 800-an hektare tapi belum kami rilis. Dalam dua atau tiga minggu kedepan diperkirakan bisa mencapai di atas 1.000 hektare," kata Yusuf di Sampit, Kalteng, Selasa 24 September 2019, seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, kebakaran masih terjadi di Kotawaringin Timur. Selain di seputaran Kota Sampit, kebakaran lahan juga masih terjadi di sejumlah kecamatan.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan mulai 17 September 2019 karena kebakaran lahan meningkat dan terjadi di 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini.
"Kekeringan akibat kemarau yang terjadi saat ini sudah sangat ekstrem. Potensi kebakaran lahan sangat tinggi karena lahan dan semak menjadi kering sehingga mudah terbakar," ujarnya.
Parahnya, kata dia, lahan yang terbakar umumnya lahan gambut sehingga sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah. Jika pemadaman kebakaran hanya di permukaan, dalam waktu singkat api dari dalam tanah akan kembali muncul dan menjalar.
Api tidak mati jika lahan gambut belum terendam. Untuk itulah pemadaman kebakaran lahan gambut terpaksa dilakukan berulang-ulang agar gambut menjadi basah dan api di dalam tanah benar-benar padam.
Kebakaran lahan yang menimbulkan asap telah membawa dampak buruk bagi masyarakat.
Saat ini sudah 4.000 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi di Kotawaringin Timur. Asap juga membuat sekolah terpaksa diliburkan dan penerbangan beberapa kali terganggu.
"Kekeringan sangat ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga Oktober 2019. Pembakaran sampah pun membahayakan, apalagi pembakaran lahan perorangan dan perkebunan yang disengaja," ujar dia.
Baca juga:
- Lahan 52 Perusahaan Pemicu Karhutla Diawasi Intelejen
- Dampak Kabut Asap Karhutla Ganggu Perkembangan Anak