Jakarta - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat fluktuasi mata uang berubah, termasuk turunnya mata uang dolar Amerika Serikat. Akibatnya sejumlah kota menjadi lebih atau makin murah untuk ditinggali.
Menurut laporan CNN, kota-kota di Amerika Serikat menjadi lebih murah untuk ditempati saat masa pandemi Covid-19. Penilaian itu berdasarkan dari daftar kota-kota termahal ditinggali saat pandemi yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) belum lama ini.
Selain di Amerika, kota di Afrika, Eropa Timur, dan Eropa Barat juga menjadi mudah dijangkau untuk berkehidupan sejak Maret 2020.
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dolar AS melemah, sementara mata uang Eropa Barat dan Asia Utara menguat terhadapnya, yang pada gilirannya telah menggeser harga barang dan jasa," kata Head of worldwide cost of living di EIU, Upasana Dutt.
Warga India memadati pasar untuk berbelanja menjelang festival Hindu Diwali di Ahmedabad, India, Kamis, 12 November 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)
Adapun Damaskus di Suriah menjadi kota dengan biaya hidup terendah atau termurah selama pandemi Covid 19 disusul urutan ke-2 dan ke-3 yaitu Tashkent di Uzbekistan, dan Lusaka di Zambia.
Selanjutnya ada Caracas di Venezuela, Almaty di Kazakhstan, Karachi di Pakistan, dan diposisi ke-7 Buenos Aires di Argentina.
Membulatkan daftar menjadi 10 kota dengan biaya hidup terendah atau termurah selama pandemi virus corona Algiers di Aljazair, Bangalore di Indiam, dan kesepuluh kota Chennai di India.
Penelitian EIU juga memuat harga elektronik akan naik tajam secara global. Sedangkan harga pakaian akan jatuh. Menurut EIU, hal itu didasari meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah atau WFH.
Sedangkan untuk makanan diperkirakan harga makanan pokok sebagian besar tidak terganggu pandemi Covid-19, tetapi produk perawatan pribadi, tembakau, dan alkohol kemungkinan akan naik.

EIU diketahui baru saja merilis daftar kota-kota termahal ditinggali selama pandemi virus corona. Daftar itu terdiri dari 133 kota di berbagai benua.
Adapun urutan ke-1 dalam adalah Paris, Prancis. Paris menjadi kota besar yang pemenuhan kehidupannya paling tinggi saat pandemi daripada negara lain di seluruh dunia.
Paris bersama Hong Kong; daerah otonomi di wilayah Tiongkok, dan Zurich; kota pusat perdagangan di Swiss sama-sama bertengger di urutan ke-1 daftar kota termahal ditinggali ketika pandemi virus corona.
Diikuti kota negara Singapura di urutan keempat. Sedangkan urutan kelima ditempati Osaka di Jepang dan Tel Aviv di Israel.
Selanjutnya Jenewa di Swiss, New York di Amerika, Kopenhagen di Denmark, dan Los Angeles di Amerika melengkapi daftar 10 besar kota termahal ditinggali saat pandemi virus corona.