10 Penyakit dengan Korban Terbanyak, Corona Tak Termasuk

Penyebaran virus Corona semakin mengkhawatirkan, tapi penyakit asal China ini bukan serangan virus yang menyebabkan banyak korban.
Penumpang pesawat yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 4 Februari 2020, memakai masker seiring dengan wabah virus corona. (Foto: voanews.com).

Jakarta - Penyebaran virus Corona membuat geger warga dunia, padahal penyakit ini bukanlah penyebab kematian yang memakan korban terbanyak. 

Dari penelusuran Tagar, menurut data World Health Organization (WHO) yang dirilis pada tahun 2015, sebanyak 56,9 juta kematian di dunia, 54 persen disebabkan oleh beberapa penyakit. Dalam satu tahun kurang lebih 30,7 juta orang menjadi korban akibat kondisi itu. 

Nah, Tagar akan mengulas sepuluh penyakit dengan korban terbanyak yang dirangkumkan dari laman WHO yang diupdate pada tahun 2015.

1. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner menjadi penyumbang korban terbanyak. Menurut WHO, pada tahun 2015, penyakit ini telah menyebabkan 8,8 juta kematian.

Sedangkan bila melihat dari laporan Centers for Disease Control and Prevention, setiap tahun penyakit jantung koroner telah memakan korban setidaknya 370 ribu orang. 

Untuk informasi, penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan atau penutupan pembuluh darah koroner. Aliran darah bersih menuju jantung menjadi terganggu dan dapat menyebabkan serangan jantung.

2. Stroke

Stroke menurut WHO telah memakan korban setidaknya 6,2 juta orang mati di tahun 2015. Penyakit ini terjadi saat pembuluh arteri di bagian otak tertutup atau mengalami kebocoran. 

Selain mematikan, Stroke juga bisa mengakibatkan kecacatan dalam jangka waktu yang cukup lama.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

Menurut data WHO pada tahun 2015, infeksi saluran pernafasan bawah telah menyebabkan sebanyak 5,7 kematian di seluruh dunia. Jenis infeksi yang menyerang bisa berupa pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, dan influenza.

Untuk informasi, penyakit ini menyerang paru-paru, pembuluh pulmonalis, trakea, bronkus, dan diafragma. Biasanya infeksi ini lebih parah dari penyakit pernapasan atas.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK memiliki gejala yang meliputi batuk berkepanjangan, produksi lendir yang berlebihan, serta infeksi pernapasan. Menurut WHO, PPOK telah memakan korban sebanyak 5,6 persen kematian di dunia, setara dengan 3,1 juta orang.

Untuk informasi, PPOK merupakan penyakit paru-paru yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan dapat membuat penderitanya kesulitan untuk bernapas.

5. Kanker Organ Pernapasan

Kanker pernapasan terdiri dari kanker trakea, laring, bronkus, dan paru-paru. Dilansir dari Health Line, penyebab utamanya adalah merokok, menghirup asap rokok, dan racun dari polusi udara.

Studi dari European Review tahun 2015 melaporkan bahwa jenis kanker ini bisa membunuh empat juta orang setiap tahunnya. Uniknya, kebanyakan korban berasal dari negara berkembang karena kondisi udara mereka pada umumnya lebih buruk.

6. Diabetes

Menurut data WHO pada tahun 2015, diabetes atau penyakit gula menjadi penyebab dari 1,6 juta kematian. Ada beberapa risiko dari penyakit ini, di antaranya obesitas, pola makan yang tidak sehat, faktor genetis, dan kurang olahraga.

7. Alzheimer

Menurut data WHO pada tahun 2015, alzheimer telah memakan korban paling sedikit 1,5 juta orang. 

Untuk informasi, alzheimer merupakan penyakit progresif yang membuat lansia kehilangan ingatannya. Selain itu dapat menimbulkan banyak komplikasi, di antaranya kesulitan untuk menelan makanan, penyumbatan pembuluh darah, dan pelemahan sistem imun tubuh. 

8. Diare

Menurut WHO pada tahun 2015, secara global diare telah memakan korban sebanyak 2,5 persen kematian di dunia, setara dengan 1,4 juta jiwa. Tragisnya, penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak, terutama pada usia di bawah lima tahun.

Untuk informasi, diare yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pasien dehidrasi. Tubuh akan kekurangan air dan sodium, zat yang penting untuk hidup. Saat cairan tersisa 10 persen, kematian tidak bisa dihindari lagi.

9. Tuberkulosis

Menurut data WHO pada 2015, tuberkulosisi telah menyebabkan sebanyak 1,3 juta kematian. Namun, angka itu menurun 1,5 persen sejak tahun 2000. 

Untuk informasi, tuberkulosis atau TB merupakan infeksi pernapasan bawah yang biasa disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang ketika dihirup akan langsung menginfeksi paru-paru.

10. Sirosis

Menurut data WHO, sirosis telah memakan korban sebanyak 1,2 juta orang pada tahun 2015. Namun, secara keseluruhan angka itu menurun 1,5 persen sejak tahun 2000. 

Untuk informasi, sirosis terjadi akibat kerusakan jaringan kronis dan jangka panjang pada hati. Beberapa faktor menyebabkan penyakit ini, mulai dari gaya hidup, penggunaan narkoba, hepatitis, dan kecanduan alkohol.

Sirosis menyerang fungsi hati sehingga zat yang berbahaya untuk tubuh jadi tidak tersaring. Ketika terlalu banyak racun yang masuk ke tubuh, hati akan bekerja lebih keras dan akhirnya akan rusak dan berhenti. []

Berita terkait
Mitos dan Fakta tentang Virus Corona
Virus Corona penyebaran semakin mengkhawatirkan, berikut Tagar ulas mitos dan faktanya.
Lima Ciri Seseorang Rentan Kena Virus Corona
Virus Corona memiliki ciri-ciri ketika menyerang manusia. Berikut Tagar berikan ulasannya.
Pertama Kali Masker Digunakan di Dunia
Masker yang saat ini tengah menjadi buah bibir ternyata memiliki sejarah panjang di dunia termasuk Indonesia.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.