1022 Personel Polisi Amankan 5182 TPS di Surabaya

Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya mengerahkan 1.022 personel untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Jhony Eddizon Isir saat mengecek kesiapan personel saat Apel pengamanan Pilkada Surabaya di Jalan Sikatan Surabaya, Senin, 7 Desember 2020. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Jelang hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya mengerahkan 1.022 personel untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Hal tersebut terungkap saat Apel Pergeseran Pengamanan Pilkada Surabaya yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Polisi Jhony Eddizon Isir, di Jalan Sikatan, Senin, 7 Desember 2020.

Personel 1022 untuk PAM TPS. Untuk TPS sendiri 5182.

Kepala Bagian Ops Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Anton Elfrino Trisanto mengaku, apel digelar untuk mengecek kesiapan personel dalam melakukan pengamanan pelaksanaan Pilkada Surabaya pada 9 Desember 2020. Apalagi sebelumnya, terdapat 20 personel yang akan bertugas pengamanan di TPS positif Covid-19.

"Kita sudah lakukan swab terhadap anggota dan hasilnya ada 20 orang yang positif Covid-19. Personel yang positif kita langsung gantikan dengan anggota yang lainnya," ujarnya kepada wartawan.

Anton mengaku untuk pengamanan TPS akan melakukan antisipasi pengamanan dengan melakukan operasi skala besar.

"Antisipasi, kita lakukan langkah-langkah preemtive, preventive patroli sekala besar dan lain-lain. Hari ini kita fokus pengamanan TPS," kata Anton.

Sebanyak 1.022 personel Polri disiagakan untuk pengamanan TPS dalam Pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang. Ada sebanyak 5182 TPS yang tersebar di 31 Kecamatan.

"Personel 1022 untuk PAM TPS. Untuk TPS sendiri 5182," tutur Anton.

Anton memastikan dalam melakukan pengamanan TPS nantinya, setiap personel dilengkapi dengan peralatan protokol kesehatan.

"Setiap pasukan kita lengkapi dengan peralatan-peralatan protokol kesehatan, masker, hand sanitaizer, kemudian sarung tangan hazmat kemudian face sheild, kita lengkapi itu semua," ucap Anton. []

Berita terkait
Penyebar Video Azan Jihad di Tegal Ternyata Warga Surabaya
Polisi meringkus pengunggah video viral azan jihad yang tersebar dan meresahkan warga Tegal. Ternyata pelaku tercatat sebagai warga Surabaya.
Sekretariat TMP Diserang, PDIP Surabaya Melapor ke Polisi
Memasuki masa tenang Pilkada Surabaya, markas TMP PDIP Surabaya diserang dan dirusak sejumlah orang tak dikenal.
Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Massif Pengerukan Drainase
Sejumlah drainase di Surabaya dipenuhi sendimentasi sehingga menyebabkan genangan saat hujan. DPUBMP Surabaya melakukan pengerukan drainase.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.