Jakarta – UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund - Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengumumkan kesepakatan dengan Serum Institute of India untuk memproduksi 1,1 miliar dosis vaksin buatan AstraZeneca/Oxford dan Novavax dengan biaya 3 dolar AS, setara dengan Rp 42.000, per dosis.
“Ini, tentu saja, hanya tahap awal dari vaksin COVAX. Lebih banyak lagi akan menyusul. Kami akan terus mengupayakan perjanjian mengenai pasokan ini untuk memenuhi kebutuhan persyaratan vaksin COVAX untuk paruh pertama 2021,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, dalam sebuah pernyataan, 3 Februari 2021.
COVAX (COVID-19 Vaccine Global Access) merupakan kemitraan yang dikoordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO); Aliansi Vaksin (GAVI- Global Alliance for Vaccine and Immunization); Center for Epidemics Preparedness Innovations (CEPI) dan lembaga lain untuk memastikan vaksin didistribusikan ke negara-negara termiskin di dunia.
Ilustrasi: Sejauh ini, 90% vaksinasi virus corona di dunia dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi (Foto: voaindonesia.com/AFP).
“Untuk negara-negara yang sudah memulai program vaksinasi, dan yang belum memulai, informasi itu menandai adanya harapan pada jalan berliku untuk keluar dari pandemi yang tidak akan benar-benar berakhir sampai semuanya berakhir untuk kita semua,” kata Fore.
COVAX berencana mendistribusikan 100 juta dosis sampai akhir Maret 2021 dan 200 juta lagi sampai Juli 2021 mendatang (mg/ka)/voaindonesia.com. []