TAGAR.id, Jenewa, Swiss – Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) secara langsung dan tidak langsung telah menimbulkan 14,9 juta kematian di seluruh dunia. Perhitungan ini didasarkan pada data antara tanggal 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2021.
Angka ini disebut sebagai “excess mortality” yang mewakili jumlah orang yang meninggal karena pandemi, berbanding jumlah orang yang mungkin meninggal tanpa pandemi.
“Data yang serius ini tidak hanya menunjukkan dampak pandemi tetapi juga kebutuhan semua negara untuk menanamkan investasi dalam sistem kesehatan yang lebih tangguh dan dapat mempertahankan layanan kesehatan penting selama krisis, termasuk sistem informasi kesehatan yang lebih kuat,” ujar Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom-Ghebreyesus, dalam siaran pers hari Kamis, 5 Mei 2022.

“WHO berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua negara guna memperkuat sistem informasi kesehatan mereka, agar dapat menghasilkan data yang lebih baik demi keputusan yang lebih baik dan hasil yang lebih baik pula,” tambahnya.
WHO mengatakan 84% kematian itu “terkonsentrasi di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika.”
Ditambahkan, korban meninggal akibat pandemi ini lebih banyak laki-laki (57%), dibanding perempuan (43%).
Korban meninggal dari kalangan usia yang lebih tua juga lebih tinggi dibanding yang muda. (em/lt)/voaindonesia.com. []
Angka Kematian Covid-19 di Amerika Serikat Meningkat
Kematian Covid-19 di Jakarta Paling Banyak yang Belum Divaksinasi
Kematian Covid-19 di India 10 Kali Lipat Laporan Resmi
Peru Jadi Negara Dengan Kematian Covid-19 Terburuk di Dunia