Surabaya - Beberapa wilayah di Jawa Timur dilanda angin kencang, termasuk di Surabaya. Akibatnya sejumlah pohon tumbang dan menyebabkan listrik padam.
Berdasarkan pantauan, di Surabaya yang terkena dampak pohon tumbang ini seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Rungkut Asri, Karang Pilang, dan Wiyung. Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban.
Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim, A. Rasyid Naja menyampaikan, akibat hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang sejumlah wilayah mengakibatkan 29 Penyulang yang tersebar di wilayah Surabaya Selatan, Surabaya Barat, Surabaya Utara, dan Sidoarjo mengalami gangguan.
"Beberapa tiang listrik patah, bengkok, miring dan roboh menyebabkan aliran listrik ke pelanggan di daerah tersebut terputus dan padam," kata Rasyid saat dikonfirmasi, Minggu 5 Januari 2019.
Saat ini, kata Rasyid petugas PLN tengah berupaya untuk segera menormalkan pasokan listrik untuk wilayah terdampak. Namun, kini petugas, akan mengevakuasi pohon-pohon dan material yang menimpa jaringan.
Beberapa tiang listrik patah, bengkok, miring dan roboh.
"Selanjutnya akan dilakukan penanganan tiang-tiang listrik yang patah, bengkok serta penggantian material yang rusak. PLN akan menormalkan kembali jaringan listrik yang terganggu setelah kondisi dinyatakan aman," ucap Rasyid.
Terpisah, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, kecepatan angin yang menerjang Kota Surabaya mencapai 60 kilometer/jam. Sehingga menyebabkan beberapa pohon tumbang dan tiang listrik patah, yang mengakibatkan sebagian wilayah mengalami pemadaman listrik.
"Kalau di Surabaya, berdasarkan pantauan radar kami, kecepatan angin sampai 60 KM/Jam," kata Teguh.
Selain Surabaya, kata Teguh, Angin juga menerjang beberapa daerah lain. Seperti Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Pasuruan.
"Ya, kalau berdasarkan radar pantauan cuaca kami 10 daerah itu selain Surabaya yang diterjang angin kencang dan hujan lebat," imbuh dia.
Teguh memprediksi, hujan disertai angin kencang ini akan terjadi selama sepekan ke depan. Yakni mulai tanggal 4 hingga 10 Januari 2020.
"Waspada potensi hujan deras disertai angin kencang dan cuaca ekstrem sepekan ke depan melanda Jawa Timur. Akibat adanya pola tekanan rendah di Samudra Hindia selatan wilayah Nusa Tenggara menyebabkan terbentuknya pola pertemuan angin atau konvergensi di sepanjang wilayah Jatim," tambah dia.
Melihat kondisi ini, Teguh mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap cuaca ekstrim selama sepekan ini. Terutama untuk warga yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang rawan longsor.
"Imbauan kepada masyarakat, waspada pada bencana banjir, terutama daerah yang berupa cekungan, segera diperbaiki salurannya," ujarnya.
Sementara untuk di daerah pegunungan, perlu mewaspadai dampak tanah longsor bila tanahnya tak tertutup vegetasi, itu bisa menjadi kewaspadaan.
"Serta juga waspada angin kencang untuk yang beraktifitas di luar hindari pohon-pohon besar," sebut Teguh. []