3.080 ODP Covid-19 di Sumut, PDP 71 Orang

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19 di Sumatera Utara mengalami peningkatan.
dr Aris Yudhariansyah selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Ist)

Medan - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19 di Sumatera Utara mengalami peningkatan. Menurut data yang dihimpun oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, ada sebanyak 3.080 ODP dari sebelumnya 1.976.

Hal demikian dibenarkan oleh dr Aris Yudhariansyah, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sumatera Utara kepada awak media pada Kamis, 26 Maret 2020.

"Iya angka ODP terkait corona atau Covid-19 mengalami kenaikan, dari 1.976 menjadi 3.080 orang. Mengalami kenaikan sekitar 1.104. Semuanya kita himpun berdasarkan laporan seluruh rumah sakit pemerintah atau swasta yang menangani," kata Aris di kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Kota Medan.

Jumlah pasien yang positif terjangkit corona berjumlah 9 orang, satu meninggal dan 8 dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP juga mengalami kenaikan, dari 55 orang menjadi 71 orang.

"71 orang ini dalam perawatan di rumah sakit yang tersebar di lima kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara," ungkapnya.

Untuk itulah kita imbau selalu agar selalu menggunakan masker, jaga jarak dan jaga kebersihan

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berpesan agar seluruh masyarakat menjaga kesehatan dan selalu menerapkan pola hidup sehat. Bila ada yang merasakan sakit, segera periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Jika ada masyarakat atau warga yang merasa tidak enak badan, gejalanya mirip dengan Covid- 19, segera gunakan masker. Tujuannya agar batuk dan bersin yang sedang menderita sakit, tidak menyebabkan virus dalam tubuh bertebaran," katanya.

Selain itu, Aris juga meminta agar masyarakat selalu gunakan faskes di tempat terdekat, sehingga bisa diskrining lebih awal.

"Sehingga kita yang menangani pasien tahu penyakit disebabkan Covid-19 atau tidak. Manfaatkan selalu faskes yang ada. Tujuannya, agar tidak menimbulkan kepanikan yang ada di masyarakat," ujarnya.

Kemudian, dia juga menerangkan jika seseorang menderita influenza, si penderita itu harus meyakinkan bahwa tidak akan menyebabkan atau menimbulkan penularan kepada yang lain.

"Untuk itulah kita imbau selalu agar selalu menggunakan masker, jaga jarak dan jaga kebersihan. Bisa saja batuk dan bersin mengenai barang di rumah dan tidak sengaja mengenai orang lain, terus menimbulkan penularan. Mari kita menjaga pola hidup sehat," tandas Aris.[]

Berita terkait
3 Meninggal Akibat Corona di Sumut, 1 Pejabat Medan
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis, menyebut sudah tiga orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Pemprov Sumut Gelontorkan Rp 18 M untuk Covid-19
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan dana sebesar Rp 18 miliar untuk program pencegahan dan penyebaran Covid-19.
Edy Rahmayadi Tutup Semua Industri Pariwisata Sumut
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menutup sementara semua industri pariwisata guna memutus rantai penularan virus corona.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)