Langkat - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tak hanya merusak fasilitas umum, rumah ibadah dan pemukiman warga. Lahan pertanian pun ikut rusak.
Asisten I Pemkab Langkat Abdul Karim mengatakan, berdasarkan perkiraan BMKG Wilayah I Medan, menjelang Tahun Baru 2020, curah hujan di Langkat kategori menengah hingga tinggi.
Karim menyebut, selain merendam 506 rumah, sekolah, kantor dan rumah ibadah di Kecamatan Kuala, Kutambaru dan Serapit, banjir juga merendam lahan pertanian warga.
"Hujan deras berpotensi banjir, gerakan tanah atau longsor, yang akan berdampak pada pemukiman, lahan sawah dan infrastruktur lainnya," kata Karim, Selasa 17 Desember 2019.
Masyarakat harus memahami dan melakukan usaha-usaha untuk mengurangi risiko-risiko bencana
Dia menerangkan, Pemkab Langkat telah mendata, ada sekitar 30 hektare lahan pertanian padi dan jagung milik warga di Kuala, Langkat terkena dampak banjir.

Karim mengingatkan warga untuk meningkatkan kesadaran hidup di kawasan rawan bencana. "Masyarakat harus memahami dan melakukan usaha-usaha untuk mengurangi risiko-risiko bencana itu, " harapnya.
Cara yang dimaksud, tambahnya dengan membangun rumah tahan gempa, menanam pohon agar terhindar dari bencana banjir dan tidak membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, hujan deras yang turun di 'Bumi Bertuah' Langkat selama beberapa jam membuat air sungai meluap dan merendam sedikitnya 506 rumah dan mengakibatkan jalan amblas dan longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat. []