Kupang - Sebanyak 313 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT dinyatakan sembuh. Hal itu disampaikan Pemprov NTT saat mengupdate informasi terkait ODP dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) melalui juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi NTT Jelamu Ardu Marius kepada media di Kupang, Sabtu 11 April 2020 malam.
Ia mengatakan, hingga Sabtu malam 11 April 2020 data Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan positif virus corona di Provinsi NTT berjumlah 1.137 orang.
"Jumlah ODP sebanyak 1.108 dan yang telah sembuh atau selesai pemantauan sebanyak 313 orang. Jumlah ODP saat ini sebanyak 794 dan yang melakukan karantina mandiri sebanyak 788 orang," ujar Marius.
Mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT itu menjelaskan, data yang disampaikan ini telah dikumpulkan oleh tim gugus tugas di posko Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Jalan Palapa Kupang.
“Data ODP ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-NTT dan direkap oleh Sekretariat Gugus Tugas Posko Covid-19 Provinsi NTT di Dinas Kesehatan Provinsi NTT,” kata Marius.
Jumlah ODP sebanyak 1.108 dan yang telah sembuh atau selesai pemantauan sebanyak 313 orang.
Dari data itu ODP terbanyak di Kota Kupang, yakni 149 orang diikuti Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 74 orang, Kabupaten Timur Tengah Selatan 64 orang.
"ODP yang melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah sebanyak 788 orang. Sedangkan ODP yang menjalani perawatan atau isolasi di rumah sakit sebanyak enam orang," ujarnya.
Marius merincikan, enam ODP yang dirawat itu masing-masing tiga orang dirawat di RSUD. Prof. WZ. Johannes Kupang, satu orang di RSUD Waikabubak, satu orang di RSU TC. Hillers Maumere dan satu orang di RSUD Ende. Sedangkan PDP di NTT saat ini ada 28 orang, sedangkan yang masih dirawat 10 orang.
Ia menjelaskan, Ke-10 PDP yang dirawat, satu orang di RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang, satu orang di RSUD Soe, satu orang di RSUD Lewoleba, dua orang di RSUD Kalabahi, dua orang RSUD SK Lerik Kota Kupang, satu orang di RSU Komodo, satu orang di RSU Siloam Kota Kupang dan satu orang di RSU Umbu Rarameha Sedangkan ada tujuh orang telah sembuh dan tiga orang meninggal dan delapan orang dipantau di rumah.
"Ke delapan PDP yang dipantau di rumah, masing-masing enam orang di Kalabahi, satu orang di Sumba Tengah dan satu orang di Kabupaten Sikka," katanya.
Dia menambahkan, sampel yang dikirim sebanyak 43, satu sampel positif, 26 sampel negatif, 16 sampel belum ada hasil.
“Karena itu, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terus mengimbau agar kita semua harus mengikuti kebijakan dan protokol yang dikeluarkan baik oleh WHO maupun otoritas pemerintah, yakni social distancing dan dipersempit lagi menjadi physical distancing, serta saat ini ada instruksi agar semua warga mengenakan masker jika bepergian dan berada di area publik,” tegasnya.
Menurut dia, meski di Provinsi NTT telah ada satu pasien yang terpapar virus corona namun masyarakat tidak perlu panik.
"Gubernur dan Wagub NTT meminta agar semua masyarakat NTT senantiasa menjaga kesehatan, makan makanan yang bergizi, selalu cuci tangan dan jangan panik walaupun sudah ada satu orang positif virus corona," kata Marius.
Pemprov NTT sebut Marius, berharap agar masyarakat dapat menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang atau tidak menciptakan kerumunan.
“Kami juga mengharapkan agar setiap RT/RW dapat memantau pergerakan arus orang yang masuk dan keluar di setiap wilayahnya,” pinta mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT.
Hadirkan Juru Bahasa Isyarat
Hal yang menarik dalam keterangan pers tersebut adalah tampilnya Ike Mauboy sebagai juru bahasa isyarat dari Komunitas Tuli Kupang (KTK). Ike hadir untuk menerjemahkan setiap hal yang disampaikan oleh juru bicara maupun narasumber lainnya.
“Saya senang dan bangga bisa dilibatkan dalam acara jumpa media seperti ini,” tandas Ike sambil tersenyum.
Menurut Marius, kehadiran Ike Mauboy sebagai respons nitizen yang meminta agar dihadirkan juru bahasa isyarat.
“Kehadiran saudari Ike sebagai respons gugus tugas Covid-19 yang diminta oleh berbagai kalangan khususnya penyandang disabilitas sehingga mereka juga bisa mengetahui dan mengerti apa yang disampaikan baik oleh juru bicara maupun narasumber lainnya,” tandas Marius. []