4 Akar Masalah Papua dan Deklarasi Los Angeles

Komitmen mahasiswa dan cendekiawan Papua di luar negeri untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi.
Deklaras Los Angeles di International Conference of Papua Youth dan Scholars di Sheraton Gateway Hotel Los Angeles, California, Amerika Serikat, Jumat, 20 Desember 2019. (Foto: Pemprov Papua/Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Ratusan mahasiswa dan cendekiawan Papua sepakat mendukung pemerintah RI dalam mendorong percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur di Bumi Cenderawasih. Kesepakatan tersebut dibuat saat pembukaan International Conference of Papua Youth dan Scholars di Sheraton Gateway Hotel Los Angeles, California, Amerika Serikat, Jumat, 20 Desember 2019. Kegiatan ini mengambil tema Golden generation of Papua Shine On (generasi emas Papua bersinarlah).

Kegiatan konferensi internasional ini dinilai menjadi tonggak sejarah bagi perkumpulan pelajar dan cendekiawan Papua yang ada di luar negeri. Semangat berorganisasi digelorakan demi mendorong kehidupan serta keadilan bagi sanak-saudara mereka di yang hidup di tanah kelahirannya.

“Konferensi ini merupakan wahana dan langkah besar dari mahasiswa dan cendekiawan Papua dalam bersinergi membangun Papua dan bangsa Indonesia,” ujar Ketua Ikatan Mahasiswa Papua United State Of Amerika (IMAPA-USA), Michael Anis Labene dalam laporan pembukanya.

Dukungan pada empat sektor tersebut diambil karena empat sektor ini dianggap mampu menjawab berbagai permasalahan masyarakat Papua selama ini.

Melalui keterangan tertulis Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, dikatakan, konferensi internasional ini dihadiri 350 mahasiswa Papua dan Papua Barat yang berada Amerika, Kanada, Inggris dan Filipina.

Tugas kita membantu pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia Papua lewat pendidikan. Dan juga di bidang kesehatan, ekonomi dan bidang-bidang lain.

Michael memaparkan hasil penelitian dan kajian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang menyatakan, ada empat akar masalah yang perlu mendapat perhatian, yakni sejarah integrasi Papua, masalah kekerasan dan HAM, diskriminasi, dan marginalisasi.

Pemuda Papua, lanjutnya, bertugas membantu pemerintah mendorong percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.

“Tugas kita membantu pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia Papua lewat pendidikan. Dan juga di bidang kesehatan, ekonomi dan bidang-bidang lain,” tuturnya.

Ketua Panitia Konferensi, Rini Modouw, mengajak seluruh pemuda pemudi Papua, mahasiswa dan pelajar untuk mendukung program pembangunan di Papua. Generasi muda Papua wajib berkontribusi dan memberikan sumbangsih konkret guna menopang percepatan pembangunan yang kini dilaksanakan di Tanah Papua.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar yang membuka kegiatan ini, berpendapat bahwa pemuda, mahasiswa dan cendekiawan Papua di luar negeri adalah aset bangsa Indonesia. Ia berharap Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di seluruh dunia menopang perkuliahan anak-anak Papua di luar negeri, serta membuka peluang lapangan pekerjaan bagi mereka.

“Sejak pertemuan dengan Bapak Gubernur Papua dan Papua Barat, seluruh Kedubes wajib mendukung anak-anak Papua yang sedang kuliah di luar negeri dan juga mempromosikan potensi-potensi Papua ke dunia internasional,” kata Siregar yang juga Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Konferensi internasional itu menghasilkan Deklarasi Generasi Emas Papua Los Angeles atau disebut Deklarasi Los Angeles, yang terdiri dari empat poin.

Pertama, berkomitmen untuk bersatu dan bersinergi dalam mewujudkan forum internasional pemuda, pelajar dan cendekiawan Papua untuk memajukan Sumber Daya Manusia Papua yang andal dalam menghadapi tantangan global, serta untuk membangun Tanah Papua di segala bidang menuju Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia ke-4 pada tahun 2045.

Kedua, mendorong gerakan inovasi dan kreativitas, mendorong partisipasi aktif pemerintah dan swasta dalam mendukung pemuda-pemudi Tanah Papua. Sehingga dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan Tanah Papua, Indonesia, dan dunia secara berkelanjutan.

Ketiga, berkomitmen mendorong minat dan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship skills) pemuda Papua, untuk menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi serta kemampuan soft skills dan hard skills guna bersaing dan berdaya guna di era Revolusi Industri 4.0.

Keempat, menyerukan kepada seluruh pemuda pemudi Papua untuk tidak takut bermimpi besar dan menyampaikan ide, gagasan secara terbuka dan bekerja keras untuk merealisasikannya untuk kepentingan bangsa dan negara. []

Berita terkait
Kontak Tembak di Papua Tewaskan Anggota KKSB
Seorang warga bernama Meki Tipagau yang diduga merupakan anggota KKSB tewas saat kontak senjata antara TNI dan KKSB di Papua.
Legislator Papua Sebut Gaung PON XX Belum Gencar
DPR Papua mendorong pemerintah agar lebih gencar mempublikasikan informasi terkait PON XXX yang dihelat pada 22 Oktober 2020 mendatang.
Wakil Bupati Sarmi Papua Ditangkap di Jakarta
Wakil Bupati Sarmi, Yosina Troce Insyaf ditangkap tim Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Negeri Jayapura di Jakarta Selatan, terkait kasus korupsi
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"