Jakarta - Puisi merupakan jenis karya sastra yang cukup populer. Puisi tercipta dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang indah dan penuh makna.
Di Indonesia sudah banyak penyair yang karyanya dikenal banyak orang dan mancanegara, seperti Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, W.S Rendra, dan masih banyak lagi. Menurut zamannya, puisi dibedakan menjadi dua, yakni puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama adalah puisi yang penulisannya masih terikat oleh aturan-aturan. Sedangkan puisi baru atau puisi modern tidak terikat dengan peraturan tertentu dan mempunyai bentuk lebih bebas.
Puisi baru terbentuk di dalam masyarakat baru yang telah mengalami akulturasi budaya. Puisi baru juga terbagi ke dalam beberapa jenis.
Berikut Tagar rangkumkan 5 jenis puisi baru beserta contohnya:
ilustrasi sastra dan puisi. (Foto: Pixabay)
1. Balada
Balada adalah jenis puisi baru berdasarkan isinya. Puisi ini berisi kisah atau cerita tertentu. Terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing bait 8 baris.
Contoh:
Balada Orang-orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra
Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta
2. Hymne
Hyme merupakan puisi yang berisi pujian tentang Tuhan, dewa, pahlawan, Tanah Air, atau almamater (dunia sastra). Hymne juga termasuk ke dalam salah satu puisi baru berdasarkan isinya.
Contoh:
Diponegoro
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan Banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak tak bergenderan-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti.
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa ditindas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
3. Romansa
Romansa juga merupakan jenis puisi baru berdasarkan isinya. Puisi ini meluapkan perasaan cinta dan kasih.
Contoh:
Taman
Oleh: Chairil Anwar
Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
Halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
Dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
4. Epigram
Epigram adalah puisi yang mengandung atau memuat tentang tuntunan dalam hidup, pedoman hidup atau petujuk ke arah aktualitas. Istilah Epigram berasal dari bahasa Yunani, Epigramma yang artinya panduan, hikmah, petunjuk, dan ajakan untuk melakukan hal benar.
Contoh:
Rakyat adalah Sumber Ilmu
Karya: WS Rendra
Oleh karena itu rakyat adalah guru.
Adalah sumber ilmu.
Rakyat adalah gua
di mana Kresna dan Arjuna
bertapa.
Rakyat adalah samudera luas
di mana Sang Bima
bertemu dengan Dewa Rucinya.
Janganlah kita menunggu Ratu Adil.
Ratu Adil bukanlah orang.
Ratu Adil bukanlah lembaga.
Ratu Adil adalah keadaan
di mana ada keseimbangan
antara roh dan badan.
Wahyu Cakraningrat tidak ada.
Wahyu Cakraningrat, Wahyu Pendeta Raja,
adalah impian deksura.
Syahdan
di dalam alam hanyalah ada
Satu Wahyu.
Ialah Sabda.
Dan sabda adalah citra diri Tuhan.
Di dalam masyarakat manusia,
Sabda memiliki sembilan bayangan.
Itulah yang disebut sebagai sembilan wahyu.
Wahyu ahli agama.
Wahyu ahli alam.
Wahyu ahli kesenian.
Dan lalu:
Wahyu ahli obat-obatan.
Wahyu ahli pendidikan.
Wahyu ahli pertanian dan peternakan.
Selanjutnya:
Wahyu Raja.
Wahyu menteri dan panglima.
Dan akhirnya: wahyu hakim.
5. Satire
Puisi ini berisi tentang sindiran kepada penguasa/orang yang memiliki posisi tinggi/jabatan. Satire berasal dari bahasa latin, yaitu satura berarti kritikan, kecaman tajam, dan tidak puasnya hati pada suatu golongan.
Contoh:
Aku bertanya
Oleh: WS Rendra
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian. []
(Christine Sheptiany)