Jakarta - Sekelompok kecil negara Barat yang berpengaruh telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh China terhadap minoritas Muslim di Uighur, Xinjiang.
Boikot memungkinkan negara untuk mengirim delegasi atletik ke Olimpiade, tetapi tidak mengirim pejabat tinggi pemerintah dan para tokoh penting sebagai anggota delegasi resmi.
Negara-negara yang terlibat dalam boikot diplomatik Olimpiade Beijing termasuk Inggris, Kanada, Lithuania, Amerika Serikat (AS), dan Australia.
Warga etnis minoritas Uighur menjalani pelatihan kerja di kamp "reedukasi" di Hotan, Xinjiang (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)
Hubungan antara Canberra dan Beijing telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa masalah, terutama dorongan Australia untuk penyelidikan independen tentang asal usul pandemi Covid-19, yang pertama kali terdeteksi pada akhir 2019 di Wuhan. China telah membalas dengan memberlakukan tarif besar pada komoditas Australia.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyerukan pemboikotan sepenuhnya Olimpiade Musim Dingin Beijing karena pelanggaran HAM oleh China, termasuk penahanan jutaan Muslim Uyghur di Provinsi Xinjiang dan tindakan keras terhadap gerakan prodemokrasi di Hong Kong.

Beijing telah mengecam boikot itu dan berjanji akan membalas dengan tindakan setimpal yang belum ditentukan terhadap negara-negara yang melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 20 Februari 2022 (lt/ab)/voaindonesia.com. []
AS Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Australia Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
180 Kelompok HAM Desak Boikot Olimpiade 2022 di China
Seruan Aktivis Antichina Untuk Boikot Olimpiade Beijing 2022