Jakarta - Hubungan Anda dengan pasangan sudah sampai periode tertentu. Anda berdua makin lengket dan sangat mencintai. Namun, ketika ditanya apakah siap ke jenjang pernikahan? Anda menjadi terbata-bata, bahkan tak bisa menjawab.
Ada banyak hal yang bisa mendasarinya, dan kondisi ini merupakan tanda-tanda bahwa Anda belum siap untuk pernikahan. Tagar telah membuat daftar sejumlah tanda-tanda yang dapat membantu Anda menenangkan diri, dan memikirkan kembali pilihan atau jawaban ketika bertanya kepada diri sendiri 'siap gak ya gua menikah?'.
1. Apa yang dirasakan
Anda menjadi sangat bersemangat ketika mendapatkan kabar teman atau sepupu akan menikah. Anda mulai membantu dan melihatnya mempersiapkan semuanya hingga hari 'H'.
Namun, ketika ditanya kapan menikah, Anda merasakan takut. Ada perasaan tidak nyaman. Dalam beberapa kejadian, karena dianggap mengganggu, seseorang sampai meminta orangtuanya berhenti untuk menanyakan seputar pernikahannya.
Ilustrasi pacaran. (Foto: Pixabay)
2. Hanya berdua?
Ini bukan lagi kondisi takut menikah, tetapi tentang kesiapan bersama satu orang menghabiskan hampir sepanjang waktu.
Apakah Anda berpikir, membosankan satu atap bersama satu orang spesial selama sisa hidup? Apakah konsep menikah cocok dengan teori hidup Anda?
Bila jawabannya tidak, ini bisa jadi salah satu pertanda bahwa Anda masih belum siap untuk menikah.
Ilustrasi pacaran. (Foto: Pixabay)
3. Tanggung jawab
Pernikahan merupakan pintu dari banyak tanggung jawab baru yang tidak pernah berakhir. Setelah menikah, Anda akan memenuhi tanggung jawab sebagai istri atau suami. Setelah mempunyai anak berati mengemban tanggung jawab sebagai ibu atau ayah.
Bila ini membuat Anda khawatir, Tagar memakluminya. Pupuk kembali niat dan kesiapan, agar Anda bahagia saat berumah tangga.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
Baca juga:
- Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Pacaran dengan Pecinta Gunung
- Dikeluarkan dari Grup WhatsApp, Ini 3 Poin Waktunya Introspeksi
- 5 Ciri-ciri Pasangan Layak Dipertahankan, Jangan Sampai Bubar
- Diabetes VS Seks, Antisipasi Tak Ogah-ogahan di Atas Ranjang
4. Tidak ingin menjadi orangtua
Jelas sekali bahwa setelah menikah, Anda akan menjadi orangtua dari anak-anak yang menggemaskan. Anda kemudian akan menjaga mereka dan berusaha memenuhi tanggung jawab sebagai orangtua. Meskipun ini bukan hal yang mudah, orang-orang yang telah menikah pasti bisa menjalankan peran mereka sebagai orangtua.
Namun, apakah hal ini membuat Anda takut dan mulai merasa tidak sesuai dengan keadaan saat ini? Apakah Anda tidak pernah ingin menjadi sosok orangtua?
Sebenarnya ini bisa dikomunikasikan dengan calon suami atau istri. Namun, dalam banyak kejadian, hal ini merupakan alasan utama orang-orang tak ingin atau belum siap menikah. Itu juga yang bisa saja dialami Anda saat ini.
Ilustrasi menikah. (Foto: Pexels)
5. Tak mempertimbangkan perceraian
Perceraian tidak diragukan lagi merupakan langkah besar yang berpotensi mengakhiri pernikahan selamanya. Setelah cerai, Anda tidak lagi memiliki komitmen berbagi hidup dengan pasangan.
Oleh karena itu orang-orang yang telah menikah tidak asal berbicara 'cerai', meskipun rumah tangga mereka sedang berkonflik. Pasangan akan mempertimbangkan masak-masak dan menganalisis lebih baik lagi sebelum kata 'cerai' keluar dari mulut seorang suami atau istri.
Namun, jika saat ini Anda memandang langkah cerai bukan masalah besar saat menikah nanti. Bahkan telah berpikiran, akan berkata 'cerai' ketika menghadapi masalah rumah tangga tertentu, daripada membayangkan solusi atau pencegahan atas persoalan itu, sudah jelas Anda berada dalam masa belum siap untuk menikah.
Penting untuk dipahami, 'menggali' lebih dalam bisa membantu apapun masalahnya. Rajin berkomunikasi dengan pasangan secara baik tidak akan menempatkan Anda dalam situasi perceraian.
Berbagi perspektif, dan mendengarkan orang lain, juga tindakan yang baik diterapkan saat saling mengenal di masa pacaran, serta sangat penting ketika sudah menikah. Tindakan itu akan membantu Anda menemukan jalan tengah dan menyelesaikan semuanya.
Ilustrasi cerai. (Foto: Pixabay)