Jakarta – Gedung Putih (baca: pemerintah Amerika Serikat/AS) telah menguraikan rencana untuk membagikan 55 juta dosis vaksin Covid-19 ke luar negeri. Sebagian besar alokasi disalurkan ke negara-negara di Amerika Latin, Karibia, Asia dan Afrika.
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Senin, 21 Juni 2021, mengatakan sebagian besar dosisnya akan dibagikan melalui program berbagi vaksin internasional, COVAX (COVID-19 Vaccines Global Acces). Langkah itu menandai dipenuhinya komitmen Presiden Joe Biden untuk membagikan 80 juta dosis vaksin buatan AS dengan negara-negara di seluruh dunia.
Kantor Berita Associated Press (AP) pada Senin, 21 Juni 2021, melaporkan bahwa pemerintahannya kemungkinan tidak bisa memenuhi janji untuk membagikan vaksin sebelum akhir Juni, karena regulasi dan hambatan lain. Para pejabat yang dikutip oleh kantor berita itu mengatakan dosis-dosis itu sudah siap tapi tertunda karena persyaratan hukum, logistik dan regulasi baik di AS dan negara penerima.

Presiden Biden menguraikan rencana pembagian 25 juta dosis awal bulan ini. Pada Senin, 21 Juni 2021, Gedung Putih mengungkap rencana untuk membagikan 55 juta dosis yang tersisa, termasuk 14 juta untuk Amerika Latin dan Karibia, 16 juta untuk Asia, dan sekitar 10 juta untuk Afrika.
Sebanyak 14 juta dosis lain dibagikan ke "prioritas regional," termasuk Kolombia, Haiti, Afghanistan, Irak, Ukraina, Afrika Selatan, Tepi Barat, dan Gaza.
AS telah mulai mengirim vaksin ke Taiwan, Meksiko, Kanada dan Korea Selatan (vm/jm)/voaindosia.com. []