6 Faktor Penyebab Gangguan Menstruasi, IDI Ciamis Berikan Informasi Pengobatan

Siklus menstruasi yang normal adalah satu kali dalam sebulan, atau 11–13 kali dalam setahun. Siklus ini akan terus terjadi hingga menopause.
6 Faktor Penyebab Gangguan Menstruasi, IDI Ciamis Berikan Informasi Pengobatan. (Foto: Tagar/pakww dari Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Menurut informasi dari idiciamis.org, salah satu gangguan kesehatan yang sering terjadi pada wanita adalah gangguan menstruasi atau haid. Siklus menstruasi yang normal adalah satu kali dalam sebulan, atau 11–13 kali dalam setahun. Siklus ini akan terus terjadi hingga menopause, yaitu ketika tubuh tidak memproduksi sel telur lagi. Menurut Data Kemenkes RI, sebesar 75% remaja putri di Indonesia mengalami gangguan siklus menstruasi.

IDI Kabupaten Ciamis merupakan salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Ciamis adalah organisasi profesi yang berfungsi untuk menaungi para dokter di wilayah Ciamis, Jawa Barat.

IDI Kabupaten Ciamis memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memberikan edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat. IDI Ciamis kemudian meneliti lebih lanjut terkait gangguan menstruasi yang sering terjadi pada wanita dan remaja. Beberapa cara dan rekomendasi obat yang tepat untuk penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya gangguan menstruasi?

Dilansir dari laman https://idiciamis.org, gangguan menstruasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi. Berikut adalah beberapa penyebab utama gangguan menstruasi meliputi:

1. Perubahan hormon dalam tubuh

Salah satu alasan yang dapat menyebabkan rasa sakit saat menstruasi adalah perubahan hormon, yang dapat terjadi pada tahun awal menstruasi atau selama menopause. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone sering menyebabkan gangguan menstruasi.

2. Penggunaan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, atau mencegah kehamilan sama sekali. Alat kontrasepsi seperti pil KB, suntikan, atau implan dapat mengubah siklus haid wanita, yang termasuk perdarahan yang tidak teratur atau amenore.

3. Penurunan atau kenaikan berat badan

Berat badan juga berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Perubahan berat badan yang signifikan, baik penurunan maupun kenaikan, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan gangguan haid.

4. Adanya gejala PCOS

PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan kista pada ovarium dan dapat mengganggu ovulasi dan siklus haid. Jika mengalami gejala, terutama rasa sakit tak tertahankan saat haid, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter.

5. Adanya Fibroid Rahim

Fibroid rahim, juga disebut miom, adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Mereka dapat tumbuh di dalam atau di luar rahim, dan ukurannya dapat berkisar dari biji-bijian hingga semangka.

6. Stres akibat aktivitas sehari-hari

Aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan dapat menimbulkan stres yang berbahaya bagi kesehatan. Stres emosional dan cemas berlebihan dapat mempengaruhi fungsi hormon dan menyebabkan gangguan menstruasi.

Apa saja obat yang bisa meringankan dan mengobati gangguan menstruasi?

Gangguan menstruasi dapat diobati dengan menggunakan berbagai macam obat yang berfungsi untuk menyeimbangkan kadar hormon, merangsang ovulasi, dan mengatur siklus menstruasi. Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi meliputi:

1. Bromocriptine

Untuk mengobati nyeri menstruasi, bromocriptine, yang termasuk dalam kelompok obat ergot alkaloid, bekerja dengan menekan produksi hormon prolaktin kelenjar pituitari.

2. Sangobion Femine

Obat ini mengandung daun tapak liman dan kunyit, efektif untuk melancarkan haid dan meredakan ketidaknyamanan saat haid. Dosisnya adalah 1 kapsul 1 kali sehari, diminum setelah makan.

3. Duphaston

Obat ini mengandung dydrogesterone, digunakan untuk mengobati nyeri haid, menstruasi tidak teratur, dan sindrom pra-menstruasi. Untuk dosisnya adalah 10 mg dua kali sehari dari hari ke-11 hingga hari ke-25 siklus menstruasi.

4. Klomifen

Obat ini dapat merangsang produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi, membantu mengatur siklus menstruasi.

Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas serta meminimalkan risiko efek samping. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab gangguan menstruasi yang dialami. []

Berita terkait
5 Pengobatan Alami untuk Stroke Ringan yang Efektif dan Terbukti Berdasarkan Penelitian
Stroke ringan atau yang dikenal dengan sebutan transient ischemic attack (TIA) adalah kondisi medis yang sering kali diabaikan.
5 Cara Mengobati Mata Merah dengan Obat Tradisional yang Ampuh dan Terbukti Efektif
Mata merah bisa menjadi masalah yang mengganggu, baik itu disebabkan oleh kelelahan, alergi, atau infeksi.
5 Pengobatan untuk Nyeri Otot Setelah Olahraga yang Efektif dan Mudah Diterapkan
Nyeri otot setelah berolahraga adalah masalah yang sering dialami banyak orang, baik yang baru memulai aktivitas fisik.