TAGAR.id, Jakarta - Menurut informasi dari idibekasi.org, salah satu penyakit yang bisa menyerang terutama orang dewasa adalah serangan jantung. Prevalensi penyakit jantung di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, yaitu dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018. Hal ini berarti bahwa 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. PJK merupakan penyebab utama dari seluruh kematian di Indonesia, yaitu sebesar 26,4%.
IDI Kota Bekasi adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI berkomitmen untuk membangun kesehatan masyarakat melalui berbagai program dan kolaborasi dengan sektor lain.
Untuk memastikan bahwa semua tenaga medis yang beroperasi di wilayah tersebut memiliki lisensi yang sah dan memenuhi standar yang ditetapkan, IDI Kota Bekasi meningkatkan pengawasan terhadap izin praktik dokter. Selain itu, organisasi ini berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan lokal melalui kerjasama lintas sektor, yang mencakup program kesehatan masyarakat.
IDI Kota Bekasi saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab serangan jantung dan obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya serangan jantung?
Dilansir dari laman https://idibekasi.org, serangan jantung dapat terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu atau terhenti, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan jantung. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya serangan jantung meliputi:
1. Kadar kolesterol terlalu tinggi
Kadar kolesterol dalam darah yang melebihi batas normal, hiperlipidemia, atau dislipidemia juga dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung. Kadar kolesterol LDL yang tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Tekanan darah tinggi memiliki potensi untuk merusak arteri dan mempercepat proses aterosklerosis.
3. Obesitas atau kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan, juga dikenal sebagai obesitas, berpotensi menyebabkan serangan jantung. Obesitas juga meningkatkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko lainnya untuk serangan jantung.
4. Faktor genetik serta pola hidup tidak sehat
Faktor genetik memang dapat menyebabkan serangan jantung; anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung sebelumnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
5. Penggunaan obat terlarang
Konsumsi obat terlarang dapat menyebabkan serangan jantung. Obat terlarang seperti kokain dan amfetamin juga dapat menyempit pembuluh darah koroner, meningkatkan risiko serangan jantung.
6. Adanya riwayat jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung tersumbat, biasanya akibat penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis) atau gumpalan darah.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala serangan jantung?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Bekasi telah merangkum beberapa obat yang bisa mengatasi gejala dan mengurangi penyakit jantung. Untuk mengatasi gejala serangan jantung, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Aspirin
Obat pertama yang disarankan untuk mencegah gumpalan darah yang dapat menyumbat arteri koroner adalah aspirin. Menghambat agregasi platelet, ini dapat mengurangi risiko serangan jantung.
2. Antikoagulan
Obat antikoagulan, seperti warfarin dan heparin digunakan untuk mencegah gumpalan darah yang lebih besar dan menghalangi arteri koroner. Namun, penggunaan obat ini meningkatkan risiko perdarahan, sehingga perlu dikonsultasikan langsung dengan dokter.
3. Statin
Statin adalah obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah untuk mencegah penumpukan plak di arteri, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung di masa depan.
4. Terapi Trombolitik
Untuk mengobati penyakit serangan jantung, terapi trombolitik, yang diberikan bersamaan dengan obat-obatan ini, memiliki kemampuan untuk menghapus gumpalan darah yang menyumbat arteri jantung.
Penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan rekomendasi dokter dan disesuaikan dengan kondisi pasien untuk memastikan efektivitas dan keamanan pengobatan.