Pesisir Selatan - Satu warga Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan 6 warganya lainnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) virus corona.
Bagaimana perkembangannya, kami juga belum tau. Belum ada koordinasi dengan pihak RSUP M Djamil soal sampel darahnya, apakah suspect atau tidak.
Kepala Bagian Humas Pessel Rinaldi Dasar mengatakan selain PDP dan OPD, juga terdapat 51 orang yang berstatus notifikasi. Mereka adalah rombongan wali nagari beserta perangkat nagari yang baru pulang dari Pulau Jawa.
"Mereka itu ada di 17 nagari yang tersebar di beberapa kecamatan di Pessel. Mereka baru saja pulang studi banding dari Pulau Jawa," katanya, Senin, 23 Maret 2020.
Sedangkan 6 OPD itu tersebar di Kecamatan Lengayang, Batang Kapas. Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang dan Basa Ampek Balai Tapan.
Sebagai antisipasi, kata Rinaldi, pemerintah kabupaten melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Erizon telah menyurati seluruh camat agar tetap melakukan pemantauan pada ke-6 ODP.
Sementara untuk warga yang berstatus PDP telah dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan intensif. Dia dirujuk pada hari Minggu, 22 Maret 2020 dari RSUD M Zein Painan.
"Bagaimana perkembangannya, kami juga belum tau. Belum ada koordinasi dengan pihak RSUP M Djamil soal sampel darahnya, apakah suspect atau tidak," katanya.
Seperti diberitakan Tagar sebelumnya, covid-19 ternyata mulai berdampak pada sektor ekonomi masyarakat Pessel. Sejumlah pasar tradisional terpantau sepi.
Kondisi seperti itu telah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Bahkan, Midra, 32 tahun, salah seorang pedagang mengaku telah mengalami penurunan omset penjualan hingga 50 persen.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Pessel Yozki Wandri mengatakan pemerintah daerah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencukupi stok pangan masyarakat.
"Masyarakat tidak usah panik akan terjadinya kelangkaan bahan pangan, kami sudah mencarikan solusi," katanya. []