Jakarta - Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menghebohkan publik Indonesia. Bagaimana tidak, tiba-tiba ada seorang pria bernama Toto Santoso (42) mengaku sebagai raja, dan Fanni Aminadia (41) mengaku sebagai permaisuri atau ratu. Dua orang itu mengikrarkan diri sebagai Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat.
Kehadiran keraton itu meresahkan masyarakat, dan sudah dipastikan kerajaan palsu. Sebelum ditangkap tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah, Selasa, 14 Januari 2020, mereka kerap melakukan berbagai ritual dan kirab budaya.
Berikut Tagar merangkum tujuh fakta menggelikan Keraton Abal-abal Agung Sejagat.
1. Toto Dipanggil Kanjeng Sinuhun
Toto Santoso 42 tahun yang mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat ditangkap polisi Selasa 14 Januari 2020 petang. (Foto: Grup Facebook Pecinta Budaya Nusantara/Tagar/Ridwan Anshori)
Keraton Agung Sejagat adalah sebuah kelompok yang dibentuk oleh Toto Santosa Hadiningrat di Kabupatan Purworejo, Jawa Tengah. Dia sendiri dipanggil sebagai 'Kanjeng Sinuhun' dan istrinya mendapat panggilan 'Kanjeng Ratu'. Masyarakat mulai membicarakan keberadaan keraton itu setelah kelompok bentukan Totok menggelar wilujengan dan kirab budaya.
2. Kekaisaran Dunia Penerus Majapahit
Upacara wilujengan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. (Foto: Grup Facebook/Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)
Pengikut keraton ini yang tercatat kepolisian mencapai 450 orang. Mereka datang dari berbagai daerah, malah ada yang berasal dari luar Pulau Jawa. Para pengikut keraton mengklaim sebagai kekaisaran dunia dan merupakan penerus Kerajaan Majapahit.
3. Bayar Rp 3 Juta
Keraton Agung Sejagat di Purworejo (foto: Ant).
Mereka yang ingin menjadi pengikut atau bergabung dengan Keraton Agung Sejagat wajib membayar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Uang dari pembayaran ini dipakai untuk biaya operasional keraton.
"Ini jelas sudah meresahkan masyarakat," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Purworejo Rita Purnomo, Selasa, 14 Januari 2020.
4. Raja Kontrak Rumah
Penampakan rumah kontrakan Toto Santoso Hadiningrat atau Raja Keraton Agung Sejagat setelah digeledah kepolisian pada Rabu 15 Januari 2020. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso Hadiningrat ternyata mengontrak rumah di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Di rumah kontrakannya itu, warga setempat menyebutkan Toto sebagai pelaku usaha, tapi usahanya selalu berganti-ganti.
Raja abal-abal yang kini menjadi tersangka ini awalnya pernah bikin kolam lele. Di sekitar kontrakannya ada tiga kolam. Kemudian, Toto beralih mencoba membuka usaha koperasi. Namun ternyata tidak mendapatkan izin dari pemerintah desa setempat, di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman.
5. Buka Cabang Ingin Kuasai Dunia
Keraton Agung Sejagat tidak hanya ada di Purworejo, Jawa Tengah. Keraton tersebut ternyata juga membuka cabang di beberapa wilayah di Indonesia. Upaya ini bagian dari cara keraton memperluas pengaruh sebagai pintu untuk menguasai dunia.
Wilayah lain di Jawa Tengah yang diduga kuat dijadikan basis pengikut dan cabang Keraton Agung Sejagat adalah Klaten. Pembukaan cabang, termasuk di Klaten, bagian dari cara Keraton Agung Sejagat menguasai dunia.
"Ada tempat lain sebenarnya, berdasarkan keterangan raja tak hanya di Purworejo tapi juga ada di Klaten," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitiana Sutisna, Kamis, 16 Januari 2020.
6. Punya Utang dan Pernah Tinggal di Ancol
Foto deklarasi perdamaian Keraton Agung Sejagat yang diapit foto raja dan ratu keraton tersebut. (Foto: Tagar/Sigit AF)
Toto Santoso pernah tinggal di Jalan Mangga Dua VII, RT 012/RW 005, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Selain pernah tinggal di Jakarta, pria yang mengaku sebagai raja ini punya utang sebesar Rp 1,3 miliar ke salah satu bank dengan jaminan sebuah toko di daerah Angke, Tambora, Jakarta Barat.
7. Menangis dan Bukan Suami Istri
Polisi Jawa Tengah terus melakukan pendalaman terhadap kasus penipuan berkedok Keraton Agung Sejagat. Di antaranya dengan menelisik cabang kerajaan di Klaten. (Foto: Tagar/Sigit AF)
Fanni Aminadia (41) yang mengaku sebagai permaisuri atau ratu menangis ketika ditangkap tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah.
Dalam potret tersebut, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yang dipanggil Sinuhun dan Kanjeng Ratu itu tidak mengenakan pakaian kebesaran mereka.
Fanni Aminadia yang diketahui bukan istri Toto Santosa itu tampak memelas dan sedih. []