Jakarta – Sekitar 71 juta warga Amerika memberikan suara lebih awal untuk pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2020 yang dilangsungkan pada Selasa, 3 November 2020 waktu setempat. Hal ini terjadi dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan hasil motivasi kuat baik untuk pendukung maupun lawan dari kedua kandidat masing-masing, dan juga untuk menghindari kerumunan besar atau antrian panjang di TPS pada Hari Pemilihan di tengah berkecamuknya pandemi virus corona.
Lebih dari 71 juta orang telah memberikan suaranya enam hari sebelum hari pemilihan resmi, lebih dari separuh jumlah keseluruhan penghitungan suara 2016, yaitu 138,8 juta. Sekitar dua pertiga dari pemilih awal telah mengirimkan surat suaranya dan sisanya memberikan suara secara langsung di tempat pemungutan suara di seluruh negeri.
Pakar pemilihan mengatakan jumlah pemilih yang ikut bisa mencatat rekor terbesar sejak 1908, ketika 65% pemilih yang memenuhi syarat di AS memberikan suara.
Trump, Biden, dan pasangannya masing-masing - Wakil Presiden Mike Pence dan Senator California Kamala Harris hari Rabu, terus berpidato dan memberikan argumen penutup mereka kepada para pemilih.
Fokus pada Arizona. Trump dan Harris berkampanye di Arizona, negara bagian barat daya di sepanjang perbatasan Meksiko yang dimenangkan Trump pada Pilpres 2016 melawan Capres partai Demokrat Hillary Clinton.
Tetapi, jajak pendapat di negara bagian itu, di mana sebelumnya tidak ada calon presiden dari Partai Demokrat yang menang sejak 1996, sekarang menunjukkan Biden unggul tipis.
Presiden AS Donald Trump berkampanye di negara bagian Arizona, Rabu. 28 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Negara bagian itu memiliki 11 dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan oleh Trump atau Biden untuk mengklaim kursi kepresidenan.
Pemilihan presiden AS diputuskan lewat sebuah sistem demokrasi tidak langsung yang disebut Electoral College atau gabungan suara sebuah Dewan Elektoral yang beranggotakan 538 orang, bukan hasil penghitungan jumlah suara.
Umumnya, semua suara Electoral College di sebuah negara bagian diberikan kepada kandidat yang menerima suara paling banyak di negara bagian tersebut, dan negara bagian yang paling banyak penduduknya memiliki suara elektoral terbesar.
Trump mengadakan dua kampanye Rabu, 28 Okober 2020, siang, di Bullhead City dan Goodyear, Arizona.
Harris pada pagi hari bertemu dengan pemilik bisnis Latin di Tucson dan kemudian dengan sekelompok pemimpin kulit hitam di kota terbesar di negara bagian itu, Phoenix. Ia mengakhiri hari kampanyenya dengan berpidato di rapat umum yang menampilkan penyanyi pop Alicia Keys.
Biden dapat pengarahan tentang virus corona. Biden, yang menyalahkan Trump atas jumlah kematian akibat virus corona terbesar di AS yang mencapai lebih dari 226.000, Rabu, mendapat pengarahan ahli kesehatan masyarakat tentang pandemi dan kemudian menyampaikan pernyataan tentang rencananya untuk mengekang penyebaran virus. Biden kemudian menghadiri acara penggalangan dana kampanye virtual.

Trump minggu ini terus menegaskan bahwa AS telah "mengatasi" virus, meskipun jumlah infeksi di AS melonjak.
Pence mengadakan kampanye di dua negara bagian utama di Midwest, Wisconsin dan kemudian Michigan, yang direbut Trump pada tahun 2016 namun sekarang tertinggal di belakang Biden.
Jajak pendapat nasional umumnya menunjukkan Biden unggul 7 atau 8 persen di atas Trump, tetapi di negara bagian yang penting dan disebut battle ground states, keunggulan itu hanya setengahnya, padahal negara-negara bagian itu paling menentukan perolehan suara electoral college. (my/jm)/voaindonesia.com. []