Jakarta - Beberapa jabatan strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin diisi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), baik yang masih aktif maupun purnawirawan. Selain itu, beberapa instansi pemerintah juga dipegang unsur militer.
Fenomena tersebut dianggap beberapa pihak menggelisahkan. Terbaru, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane berharap, pemerintahan Presiden Jokowi tidak mengulang kegaduhan yang pernah terjadi pada zaman Orde Baru (Orba).
"IPW berharap Presiden Jokowi dan kabinetnya jangan mengulang kebobrokan rezim Orde Baru dan bertingkah seenaknya melanggar UU," ujar Neta dalam keterangannya, pada Selasa, 23 Juni 2020.
Berikut Tagar rangkumkan 9 posisi strategis instansi pemerintah yang dijabat tentara aktif dan nonaktif dari unsur TNI:
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: dok Kemenko Kemaritiman)
1. Menko Kemaritiman dan Investasi
Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan merupakan sosok militer yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Sebelumnya, ia juga sempat menjabat Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia pada 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.
Pada 12 Agustus 2015, ia ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Hingga memasuki masa pemerintahan di Kabinet Indonesia Maju tahun 2019, Luhut masih dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Menteri Agama Fachrul Razi di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 10 Februari 2020. (Foto: Tagar/Fernandho P)
2. Menteri Agama
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju. Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Wakil Panglima TNI. Fachrul Razi juga diketahui termasuk dalam tim pendiri partai politik Hanura, yang juga menyokong Jokowi saat maju menjadi calon presiden dalam kompetisi Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019, membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya.(Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/ama)
3. Menteri Pertahanan
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi melantik Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.
Prabowo adalah kompetitor Jokowi dalam dua Pilpres terakhir. Dia dikenal publik sebagai seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis dan politik.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. (Foto: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA).
4. Menteri Kesehatan
Kemudian, mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Dr Terawan Agus Putranto, menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Diketahui, pangkat terakhir Terawan adalah Letnan Jenderal atau Letjen.
Ia menjadi dokter militer pertama yang menjabat Menteri Kesehatan sejak Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr Suwardjono Surjaningrat (1978—1988), dan orang dengan pangkat militer tertinggi yang pernah memangku jabatan ini.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Sinergitas Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, 3 Desember 2019. (Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang)
5. Kepala Staf Kepresidenan
Selanjutnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko yang kembali menjadi Kepala Staf Kepresidenan. Ia menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Moeldoko juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Syukuran Marga Siburian se-dunia di Jakarta, Minggu (6/8), yang juga dihadiri beberapa jenderal antara lain Wakasad Letjen Hinsa Siburian (Foto: Marudut)
6. Kepala BSSN
Letjen (Purn) Hinsa Siburian merupakan orang dari unsur militer yang menjabat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hinsa adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat lulusan terbaik Akmil tahun 1986.
Dia sempat menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat hingga pada tanggal 21 Mei 2019, Presiden Jokowi melantiknya menjadi Kepala BSSN.
Founder IndoSterling Group, William Henley (kiri), bersama Kepala BNPB Doni Monardo usai menjadi pembicara di acara IndoSterling Forum IX, di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rully Yaqin)
7. Kepala BNPB
Letjen Doni Monardo militer yang masih aktif hingga sekarang. Dia kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Doni, lulusan Akmil 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas).
Kepala Basarnas Madya Bagus Puruhito. (Foto: Humas Basarnas)
8. Kepala Basarnas
Anggota TNI lainnya yang masih aktif dan menjabat instansi pemerintahan yakni Marsekal Madya Bagus Puruhito sebagai Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas). Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting lain seperti menjadi Ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: 10 Posisi Strategis Dijabat Polisi Aktif dan Nonaktif
Ia kemudian menjabat Danlanud Halim Perdanakusuma, Kaskoopsau I, Dankodikau, Pangkoopsau I, Asops Kasau, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan terakhir sebagai Kepala BNPB. []