Aceh Bentuk Forum Jurnalis Peduli Anak

Puluhan jurnalis dari berbagai media di Provinsi Aceh membentuk sebuah forum jurnalis peduli anak di Kota Sabang. Ini tujuannya
Puluhan jurnalis dari berbagai media di Provinsi Aceh membentuk sebuah forum jurnalis peduli anak di Kota Sabang, Aceh, Minggu, 26 Januari 2020. Kegiatan ini difasilitasi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh. (Foto: Tagar/Istimewa)

Sabang - Puluhan jurnalis dari berbagai media di Provinsi Aceh membentuk sebuah forum jurnalis peduli anak di Kota Sabang, Aceh, Minggu, 26 Januari 2020. Forum yang diberi nama Journalist for Children ini, adalah salah satu bagian dari peran jurnalis dan media dalam memberikan informasi pemenuhan hak anak kepada masyarakat luas.

“Karena kita tahu Aceh merupakan salah satu daerah yang tingkat kekerasan terhadap anak masih tinggi. Belakangan kita sering mendengar kasus pemukulan dan pelecehan seksual terhadap anak di Aceh,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Misdarul Ihsan, di Kota Sabang, Aceh, Minggu, 26 Januari 2020.

Dengan adanya MoU itu, sekarang jurnalis yang membuat berita tentang anak yang tersangkut perkara pidana harus benar-benar cermat.

Ia mengatakan, forum yang dibentuk tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan workshop pemenuhan hak anak yang berlangsung sejak Jumat, 24 Januari sampai Minggu, 26 Januari 2020.

Menurutnya, forum ini nantinya akan menjadi sebuah wadah untuk belajar dan berdiskusi terkait isu-isu anak, terutama yang terjadi di Aceh.

Kata Ihsan, dengan adanya forum tersebut, nantinya diharapkan pemberitaan-pemberitaan terhadap kasus yang terjadi pada anak sesuai dengan kode etik jurnalistik yang melindungi masa depan anak.

Pada medio April 2018, kata Ihsan, Dewan Pers dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) telah membuat nota kesepahaman (MoU), yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dan Ketua KPAI Susanto, MA di Gedung  Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Dengan adanya MoU itu, sekarang jurnalis yang membuat berita tentang anak yang tersangkut perkara pidana harus benar-benar cermat, terutama soal identitas anak," tutur Ihsan.

Selain membentuk forum, para peserta workhsop juga memilih seorang koordinator. Dari awalnya muncul sejumlah nama, terakhir mereka sepakat memilih Rahmat Fajri.

Usai terpilih, Rahmat Fajri menyebutkan, pihaknya ke depan akan melaksanakan kegiatan diskusi berkaitan dengan pemenuhan hak anak. Selain itu, pihaknya juga akan menjalin hubungan dengan beberapa lembaga yang fokus dalam isu-isu yang menyangkut anak.

"Ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana memenuhi hak anak secara benar. Semoga anak-anak selalu selalu mendapatkan haknya," ujar Rahmat. []

Berita terkait
Ini Sektor Rawan Korupsi di Aceh
Sektor Pengdaan Barang dan Jasa di Provinsi Aceh, sangat rawan untuk terjadinya tindak pidana korupsi. Ini alasannya.
Akademisi Sebut Program Zakat Aceh Perlu Dievaluasi
Akademisi Unimal Aceh, Damanhur menilai program zakat Aceh yang dikelola selama ini, belum memberikan dampak kepada masyarakat.
Misteri Pusara Ulama Sufi Aceh, Syekh Hamzah Fansuri
Para ahli maupun sejarawan masih memperdebatkan soal keberadaan makam ulama Syekh Hamzah Al-Fansuri hingga saat ini.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.