TAGAR.id, Aceh Utara, Aceh - Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar, mengatakan, kolaborasi TNI AD Kodim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara berupaya meningkatkan luas lahan tanam dan produktivitas pertanian sebagai lumbung padi Indonesia.
Hal itu disampaikan Dandim Letkol Kav Makhyar saat mengikuti gerakan nasional menanam padi serentak di 14 provinsi se-Indonesia, salah satunya di Kabupaten Aceh Utara di Desa Ulee Tanoh dengan luas lahan dua hectare. Acara dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, Rabu (23/4/2025).
Gerakan nasional menanam padi serentak dihadiri antara lain, Kasrem 011/Lilawangsa, Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar, Kadis Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi serta Forkopimda dan masyarakat yang hadir.
Kasrem 011/Lilawangsa, Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto (dua kanan), Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar (kanan) bersama Forkopimda Aceh Utara, dari Desa Ulee Tanoh, Kec Tanah Luas, Kab Aceh Utara, mengikuti zoom nasional bersama Presiden Prabowo Subianto, pada acara gerakan nasional menanam padi serentak 14 provinsi se-Indonesia, Rabu (23/4/2025). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung)
Lebih lanjut, Dandim Letkol Makhyar menyebutkan, Kodim 0103/Aceh Utara bersama pemerintah daerah Aceh Utara akan melanjutkan program Presiden RI guna mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Langkah strategis ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah mendorong kemandirian pangan nasional mewujudkan kesejahteraan petani sebagai garda terdepan penyedia pangan bagi rakyat Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, melalui Zoom Nasional, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, gerakan tanam serentak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kelompok tani warga Desa Ulee Tanoh, Kec Tanah Luas, Kab Aceh Utara, menanam padi serentak bersama daerah kabupaten dan kota di 14 provinsi se-Indonesia, Rabu (23/4/2025). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung)
Kemajuan teknologi pertanian, seperti drone penyebar benih yang mampu menanam hingga 25 hektar per hari, dan jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional yang membutuhkan waktu 25 hari untuk satu hektar.
“Lahan yang sebelumnya rawa dan tidak produktif kini tengah dikembangkan menjadi 105.000 hektar sawah produktif menggunakan teknologi pertanian paling modern di dunia,” ungkap Presiden Prabowo.
Presiden juga menyampaikan optimisme bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di dunia, tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan global.
Prosesi gerakan nasional menanam padi serentak, diikuti kelompok tani warga Desa Ulee Tanoh, Kec Tanah Luas, Kab Aceh Utara, di lahan seluas dua hektare, Rabu (23/4/2025). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung)
Presiden mengingatkan, pentingnya dukungan penuh terhadap petani, mulai dari penyediaan benih berkualitas, pelatihan teknis, hingga akses pasar yang lebih luas.
“Negara yang kuat adalah negara yang pertaniannya kuat dan petaninya makmur,” tegasnya.
Sedangkan acara peresmian gerakan nasional menanam padi serentak di 14 provinsi se-Indonesia, dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, dan Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman. (Laung). []