Surabaya - Impor produk China ke Jawa Timur (Jatim) tidak terpengaruh oleh wabah virus corona jenis Covid-19. Impor dari China ternyata masih mendominasi dibandingkan dari negara-negara lain. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiawan menyebutkan, selama Februari 2020, impor barang dari Tiongkok menduduki posisi pertama yakni sebesar 16,21 persen. Posisi selanjutnya dari Argentina dan Amerika Serikat masing-masing sebesar 8,95 persen dan 7,46 persen.
Meski mendominasi, menurut Dadang, impor produk dari China sepanjang Februari 2020 mengalami penurunan drastis hingga 60,45 persen. Selain impor, ekspor produk Indonesia ke Negeri Tirai Bambu itu juga turun, namun tidak separah impor, yakni 40,77 persen.
Berdasarkan catatan BPS, impor dari Tiongkok mount to mount (m to m) secara years on years (yoy) Januari-Februari 2020 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 turun sebesar 28,12 persen. "Terkait pengaruh wabah virus corona, impor dari China di Februari turun 60,45 persen dibandingkan Januari 2020 (m to m)," kata Dadang saat jumpa pers via online, Senin 16 Maret 2020.
Baca Juga: Polda Jatim Tangkap IRT Penyebar Hoaks Virus Corona
Impor secara keseluruhan meroso baik dari bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu. Penurunan impor dari Tiongkok hampir menyeluruh di semua sektor. Penurunannya dua digit dari 30 komoditas. Impor yang meningkat hanya pupuk 108,40 persen , sisanya seperti perabotan rumah tangga turun 87,21 persen, alas kaki turun 81,36 persen, barang logam dasar turun 79,30 persen, dan barang dari plastik turun 71,18 persen. "Nilai impor Februari tercatat 196,95 juta dolar AS, turun dibandingkan Januari sebesar 497,96 juta dolar AS," ujarnya.

Dadang mengatakan impor secara keseluruhan merosot baik dari bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu. Secara m to m, impor turun 20,56 persen dan yoy turun 8,20 persen. Impor migas turun 18,46 persen, dari 483,36 juta dolar AS menjadi 394,11 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 24,50 persen dari total impor Februari 2020.
Nilai impor nonmigas Jatim juga terkoreksi sebesar 21,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,54 miliar dolar AS menjadi 1,21 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 75,50 persen total impor Februari 2020 ke Jawa Timur.
Simak Pula: Metode Kuliah Daring Solusi Cegah Corona di Jatim
Menurut Dadang, ekspor ke China juga terganggu virus corona. Secara m tom, ekspor ke Tiongkokgitu turun 40,77 persen. Namun secara yoy naik tipis 9,08 persen. "Nilai ekspor Jawa Timur pada Februari 2020 secara keseluruhan mencapai 2 miliar dolar AS, atau naik sebesar 11,29 persen dibandingkan Januari 2020 yang hanya USD 1,80 miliar dolar AS," ucapnya.
Ekspor komoditas nonmigas Jatim di Februari 8,30 persen dari 1,76 miliar dolar AS menjadi 1,91 miliar dolar AS. Nilai ekspor komoditas nonmigas tersebut menyumbang sebesar 95,31 persen dari total ekspor. Sedangkan ekspor komoditas migas naik sebesar 153,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 37 juta dolar AS menjadi 93,79 juta dolar AS. Peranan ekspor komoditas migas menyumbang 4,69 persen total ekspor Jawa Timur pada Februari 2020.[]