Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC belum ada rencana untuk melakukan lockdown atau karantina total yang ramai diperbincangkan banyak pihak, menyusul semakin merebaknya penyebaran virus Covid-19. Menurut Direktur Transformasi IPC, Ogi Rulino, sejauh ini, perseroan belum punya rencana lain, selain tetap beroperasi.
Ogi mengatakan dengan tetap beroperasi, pelabuhan mendukung ketersediaan barang-barang kebutuhan masyarakat, baik dari luar pulau maupun luar negeri. "Kami akan terus beroperasi. Kecuali ada permintaan khusus dari pemerintah bahwa semua operasional dan kegiatan di pelabuhan harus dihentikan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2020, seperti diberitakan dari Antara.
IPC memastikan semua operasional dan pelayanan terhadap pengguna jasa, terutama pelayanan kapal barang akan terus berjalan. IPC siap mengantisipasi semua kemungkinan terburuk, demi berjalannya operasional di pelabuhan, di tengah ancaman wabah COVID-19.
Baca Juga: Efek Covid-19, DPR Harapkan Paket Lintas Sektoral
Pelabuhan Tanjung Priok memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan pelayanan moda transportasi lain.
"Saat ini mulai muncul pertanyaan dari mitra pemilik barang maupun pemilik kapal di luar negeri, perihal kemungkinan terhentinya layanan kepelabuhanan menyusul wabah Corona di Indonesia. Menyikapi hal ini, kami memberikan jaminan bahwa pelabuhan, terutama terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok akan terus beroperasi," tutur Ogi.
Ia menjelaskan, pelabuhan seperti Pelabuhan Tanjung Priok memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan pelayanan moda transportasi lainnya. Pelayanan yang dominan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah barang baik kontainer maupun non kontainer.
"Kalau di terminal bus, stasiun kereta maupun bandara, obyek layanan utamanya adalah manusia (penumpang), yang punya risiko besar terjadi penularan. Namun di Pelabuhan Tanjung Priok, obyek utamanya adalah barang, baik peti kemas maupun non peti kemas. Layanan penumpang di terminal penumpang sangat sedikit dibandingkan dengan pelayanan barang," ucap Ogi.

Simak Pula: Covid-19 Meluas, Jiwasraya Tetap Bayar Klaim Nasabah
Ogi menambahkan, dengan antisipasi yang tinggi, Pelindo II akan mengedepankan pelayanan, karena pelabuhan menjalankan peran strategis sebagai fasilitator perdagangan. Kondisi yang sama juga terjadi di berbagai pelabuhan di luar negeri.
"Malaysia yang mengambil kebijakan lockdown, misalnya, terminal peti kemasnya tetap beroperasi. Larangan keluar masuk wilayah tersebut hanya berlaku bagi manusia untuk meminimalisir penularan virus Covid-19yang sudah menjadi pandemik global," kata Ogi. []