Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa ada investor dari China yang menunjukkan minat terhadap proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di pesisir utara Jawa. AHY menegaskan bahwa pihaknya membuka peluang bagi investor dari berbagai negara, tidak hanya China, untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
"Kami menerima beberapa indikasi ketertarikan dari investor China, namun kami tetap membuka peluang ini secara luas. Kami ingin melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," ujar AHY usai menghadiri penutupan Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2025 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2025).
AHY menjelaskan bahwa komunikasi dengan potensial investor masih berlangsung. Studi terkait proyek giant sea wall juga terus dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan proyek ini. "Kami terus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang berpotensi menjadi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka menunjukkan minat, namun karena proyek ini sangat besar dan belum pernah ada di Indonesia, semua pihak juga terus melakukan studi," tambahnya.
Lebih lanjut, AHY mengatakan bahwa pembentukan Badan Otorita yang akan menangani proyek giant sea wall masih dalam tahap persiapan. Proyek ini dianggap sangat besar dan kompleks, melibatkan berbagai stakeholders, termasuk pemerintah pusat dan daerah. "Kami terus membahas dan merumuskan apa saja yang perlu dipersiapkan. Proyek ini memang besar dan kompleks, jadi kami akan menyusunnya dengan baik dan matang," ujarnya.
AHY menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam proyek ini untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat yang optimal. "Kami percaya bahwa dengan melibatkan banyak pihak, proyek ini akan berjalan lebih baik dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," tutupnya.