Jakarta - Rapper Laze memboyong sejumlah penyanyi dari luar kancah hip hop Indonesia seperti Kay Oscar, Petra Sihombing, hingga Hindia alias Baskara Putra untuk berkolaborasi di album baru berjudul Puncak Janggal, yang dirilis pada Jumat, 13 November 2020.
Laze menuturkan, nama-nama tenar di kancah permusikan nasional sengaja ia boyong untuk membantu penggaran lagu-lagi di album terbarunya. Hal itu ia lakukan demi memperluas cangkupan penggemar hip hop dari kancah mainstream dan semi mainstream.
Para penyanyi diplot untuk ikut menyanyikan beberapa lagu di album tersebut, yakni Kay Oscar di lagu berjudul Teman Lama, dan Petra Sihombing di tembang Pertanda Baik.
Selain itu ada Kara Chenoa pada lagu Turun dari Langit, Ben Sihombing di lagu Dari Jendela, Hindia dalam tembang bertajuk Sementara, serta Mono di nomor berjudul Kemenangan Sejati.
"Sebenernya dari dulu gue mau memperluas cakupan hip hop. Kenapa gue sama Hindia, sama Petra, gue pengen orang familiar dulu sama hip hop karena gue rasa orang terima musik rap baru service level-nya aja," kata Laze dalam jumpa pers virtual, dikutip Tagar pada Sabtu, 14 November 2020.
Laze mengatakan para kolaborator itu dirasa tepat untuk mengisi bagian dalam lagu tersebut. Selain itu, kehadiran mereka juga dapat membuka pintu untuk mengenalkan musik hip hop kepada pendengar yang lebih luas lagi.
"Orang-orang selama ini belum bisa menerima musik hip hop sebagai seni, baru sebatas atraksi," ujar Laze.
"Gue pengen hip hop bisa dinikmati seperti genre lain. Lu bisa dengerin hip hop sambil nangis, bisa sambil melegakan hati lu karena sama yang kita taruh di musik rap itu emosi juga," kata dia.
Rapper Laze. (Foto: Tagar/Creathink)
Album Puncak Janggal yang dikerjakan dalam naungan label musik PreachJa Records sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform pemutar musik digital sejak Jumat, 13 November 2020. Laze mengatakan memiliki alasan tersendiri menamakan P'uncak Janggal' sebagai judul dari album yang bermaterikan 14 lagu tersebut.
"Definisi Puncak Janggal menurut gue ada beberapa, satu itu adalah fase kayak lu ngerasa sudah ada di atas. Waktu udah sampai ternyata enggak seindah yang dikira," kata Laze.
"Ada juga definisi 'Puncak Janggal' adalah kayak lu lagi berusaha fake it till you make it. Contoh skenarionya lu lagi datang ke pesta dan tahu enggak bisa get along, tapi demi mencapai puncak walaupun rasanya janggal lu pura-pura ikut keren," ujar dia.
Berbeda dengan lagu-lagu hip hop yang kebanyakan bercerita tentang sisi kehidupan kelam maupun glamor, tembang di album Puncak Janggal justru banyak berisi renungan tentang bagaimana cara mencapai kesuksesan dan menyiasati fananya ketenaran, tanpa harus mengorbankan prinsip dan integritas.
- Baca juga: The Panturas Ajak Adipati The Kuda Main Drama di Single Terbaru
- Baca juga: Bikin Video Klip, Rossa Kolaborasi dengan SM Entertainment
Laze mengaku selalu berusaha menyampaikan pesan dari lagu-lagunya dengan memakai lirik atau kata yang terdengar umum di telinga. Meskipun isu yang diangkat cukup serius.
"Dalam milih kata gue enggak milih kata yang berat. Jadi walaupun masih baku tetap bahasanya sehari-hari mungkin," ujar Laze. []