Depok – Pandemi Corona Covid-19, membuat aktivitas berkebun menjadi trend dikalangan masyarakat. Terkait hal ini, Nurhayati pemilik sekaligus pengelola gerai tanaman “Taman Umi” di bilangan Bojongsari Baru Kota Depok ikut berbagi cerita mengenai bisnis tersebut. Nurhayati mengatakan bahwa bisnis tanaman ini adalah bisnis keluarga yang dikelola secara turun temurun.
Waktu itu, kita cuma main pohonan proyek saja, nah sekarang kita mulai main pohonan meja (tanaman hias). Jadi banyak peminat yang ibu-ibu suka pohon yang buat di meja.
“Sudah lama Bapak Jalanin (bisnis tanaman) ini. Cuma kalau saya baru. Baru ikutin Bapak baru 5 bulan ini. Turun temurun,” ungkapnya melalui wawancara dengan Tagar pada Minggu, 14 Februari 2021.
Nurhayati juga menjelaskan bahwa pandemi malah mendatangkan berkah lantaran dagangannya mengalami peningkatan penjualan sebesar 10 persen dibanding sebelum adanya pandemi.
“Alhamdulillah malah selama pandemi ini pohonan malah ramai. 10 persen ada kenaikannya,” tuturnya.

Tetapi, kenaikan penjualan tersebut akibat Ia pandai menangkap peluang yang ada. Nurhayani memutuskan turut merambah bisnisnya ke tanaman hias atau tanaman meja dari sebelumnya hanya tanaman proyek saja.
“Waktu itu, kita cuma main pohonan proyek saja, nah sekarang kita mulai main pohonan meja (tanaman hias). Jadi banyak peminat yang ibu-ibu suka pohon yang buat di meja gitu,” jelasnya.
Sementara mengenai omzet perbulan, Nurhayani bisa mengantongi hingga Rp20 juta, bahkan bisa lebih itu apabila kedua segmen tanaman yang dijualnya yakni tanaman proyek dan tanaman meja sama-sama menghasilkan.
“kadang ya tergantung, kalo lagi tanaman meja main, tanaman proyek juga main ya bisa nyampe Rp30 juta.
Untuk tanaman proyek, sebelumnya Nurhayati sempat mengalami penurunan penjualan lantaran pandemi membuat banyak proyek tidak bisa berjalan seperti kondisi normal dan sudah mulai berjalan kembali bulan Februari ini.
“Kadang (pembeli tanaman) kita kayak perumah-perumahan masuk, terus kayak kita kemaren habis ngerjain (proyek tanaman) di Pom bensin. Proyek kayak gitu aja,” sebutnya.
Nurhayati mengenakan harga Rp5.000-Rp10.000 untuk satu polybag tanaman proyek. Sedangkan tanaman meja, dijualnya dengan harga bervariasi tergantung jenisnya.
- Baca juga : Resep Seafood Bakar Jimbaran Chef Yuda Bustara Dijamin Lezat
- Baca juga : Sprite Ubah Botol Hijau dengan PET Bening Mudah Didaur Ulang
“Dia (tanaman meja) diatas Rp100.000 sampai (harga) Rp1 juta kadang sampai ada yang Rp4 juta tergantung pohonnya,” terangnya.
Sementara untuk bantuan dari pemerintah untuk UMKM dikala pandemi ini, Nurhayati mengaku belum pernah menerimanya. Padahal, meskipun ada kenaikan penjualan 10 persen selama pandemi, tetapi kebutuhan hidup selama pandemi juga meningkat lebih dari itu. Apalagi Ia harus membayar 2 orang pekerja yang turut membantunya di Taman Umi.
“Belum pernah, iya belum, malahan belum pernah,” tegasnya. []