Jakarta - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengaku tetap bersikeras melakukan aksi demonstrasi di Kedutaan Besar India, meskipun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang kegiatan kumpul massa di ibu kota, menyusul adanya dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona.
Novel Bamukmin menuturkan, dalam demonstrasi yang rencananya digelar bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama itu, pihaknya sekaligus akan menyampaikan aksi bela sungkawa dengan masuknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: MUI Bela Ustaz Abdul Somad soal Corona Tentara Allah
InsyaAllah kita akan koordinasi.
"Insya Allah kami akan turun sekaligus menyerukan aksi keprihatinan atas wabah virus corona," ujar Novel kepada Tagar, Selasa, 3 Maret 2020.
Saat disinggung ihwal pelarangan kumpul massa dalam jumlah besar yang dibuat Anies, Novel menyatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"InsyaAllah kita akan koordinasi," ucap Novel.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan resmi melarang kegiatan kumpul massa di ibu kota menyusul dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona.
"Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan perizinan baru untuk kegiatan perkumpulan orang dalam jumlah yang besar. Dan yang sudah telanjur keluar izinnya, akan di-review kembali," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Baca juga: MUI Sebut Konsumsi Babi Sebab Masuknya Corona di DKI
Adapun kedatangan PA 212, GNPF Ulama, dan FPI dalam rangka mengutuk tindakan kekerasan yang dialami umat muslim India, menyusul gesekan antar umat Hindu dan Islam. Rencananya, aksi tersebut digelar Jumat, 6 Maret 2020, di Kedutaan Besar India, Jakarta.
"Mengutuk keras dan mengecam berbagai tindakan kekerasan dan persekusi yang dilakukan kelompok Hindu radikalis ekstrimis dan penguasa India terhadap umat Islam India," dikutip dari pernyataan tertulis FPI dengan GNPF-Ulama, dan PA 212, yang diterima Tagar, dari Sekretaris Umum FPI Munarman, di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020. []