Bantul - Dua wisudawan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tampil nyeleneh dan kocak. Aksinya yang diunggah video TikTok itu mengundang gelak tawa. Bagaimana tidak, mahasiswa tersebut menggunakan sepatu heels berhak tinggi dengan berlagak bak model yang sedang catwalk di atas panggung.
Dua mahasiswa tersebut masing-masing bernama Juyes Dardo dari Pasuruan, Jawa Timur dan Haris Afifan dari Blitar, Jawa Timur. Prosesi wisuda digelar pada Selasa, 13 Oktober 2020 di Gedung Convert Hall ISI Yogyakarta.
“Iya betul yang ada di video itu saya. Kalau yang mengunggah teman. Saya dari Jurusan Seni Teater,” kata pemilik nama panggung Juyes Dardo kepada Tagar saat dikonfirmasi, Jumat, 23 Oktober 2020.
Baca Juga:
Pria usia 23 tahun ini ingin menjadi Sarjana mutlak dengan cara mengekspresikannya ketika momentum wisuda. “Jadi bukan tanpa alasan sih. Biar satu tema dengan topik yang saya angkat di skripsi. Kebetulan saya membahas soal Androgini,” ucapnya.
Juyes ingin menyampaikan kepada orang banyak khususnya mereka yang sering menyoroti gender, bahwa ada keberagaman manusia dalam berekspresi. “Selain pengalam pribadi, saya juga ingin mengenalkan bahwa ada jenis makhluk yang memiliki ekspresi dua gender (bukan banci). Saya cuma menyadari bahwa setiap manusia memiliki sisi maskulin dan feminin dalam dirinya masing-masing. Tergantung bagaimana kita memposisikan diri saja,” ujarnya.
Kalau saya sendiri ya, saya masih laki-laki tulen kok.
Namun begitu, Juyes juga tidak membenarkan hal tersebut karena Identitas bangsa yang beradab dan menjunjung tinggi dogma-dogma agama. Sebagai sarjana seni, Juyes hanya memerankan karakter feminin di atas panggung. “Kalau saya sendiri ya, saya masih laki-laki tulen kok,” katanya.
Haris Afifan yang tidak kocak tidak menyangka video wisuda menjadi viral di media sosial, setelah diposting oleh temannya. Haris merupakan mahasiswa Fakuktas Seni Tari di Kampus ISI Yogyakarta. Dalam video yang viral tersebut, Haris mendapatkan banyak komentar sebelah mata dari netizen. Haris dinilai sebagai laki-laki yang melambai.

“Yang tahu saya dan kelakuan saya sehari-hari sudah biasa sih memang seperti itu. Yang belum pernah bertemu pasti mikirnya masih sebelah mata. Tapi ya sudah saya tanggapi lucu-lucuan saja sih hehe,” kata pria asli Blitar Jawa Timur tersebut.
Bukan netizen namanya jika tidak mengusik kehidupan orang lain di media sosial. Kampus kebanggaanya bahkan dituduh sudah mencetak generasi melambai, khususnya Fakultas Tari.
Haris menyayangkan pernyataan netizen yang sudah mencoreng nama baik kampusnya, padahal hal tersebut tidak benar. Haris menyebut jika banyak kakak tingkatnya yang lulus jantan. “Padahal yang membuat saya barbar dan bersikap seperti ini emang enjoy saja sama hidup. Merasa mendekat tanpa tekanan,” ucapnya.
Baca Juga:
Haris tak ingin ambil pusing terhadap cemoohan orang lain tentang dirinya. Haris juga mengaku kala di atas panggung penyematan ijazah kelulusan, aksi nya terjadi secara spontan.
Setelah melewati jatuh bangun di bangku pendidikan, akhinya Haris dinyatakan lulus dengan tema skripsi perkembangan tari Reog Bulkiyo di daerah Blitar, yang merupakan cerita dari prajurit Pangeran Diponegoro.
“Saya merasa capaian sampai lulus jatuh bangun banget. Jadi spontan saja saya nari di atas panggung. Saya jadi merasa bangga gitu," ujar Haris. []