Jakarta - Kalangan arsitek Prancis menginginkan renovasi atap Katedral Notre Dame yang terbakar diganti dengan kayu bukan logam atau beton. Salah satu kepala badan arsitek terbesar di Prancis menyebutkan bahwa merekonstruksi atap tanpa menggunakan kayu asli merupakan kesalahan.
Intervensi oleh Eric Wirth, Kepala Guild of French Architects muncul di tengah kontroversi mengenai keinginan Presiden Prancis agar menara atau atap Katedral Notre Dame yang dibangun pada abad ke-13 itu diberi sentuhan "kontemporer".
"Bahan yang paling modern dan ekologis saat ini adalah kayu," kata Wirth, seperti diberitakan dari frence24.com, Sabtu, 11 Januari 2020. Selain tahan api, menurut Wirth, bahan kayu juga merangkap karbon.
Notre Dame masih menghadapi ancaman runtuh
Sebelumnya Jenderal Jean-Louis Georgelin yang bertanggungjawab atas restorasi Katedral Notre Dame menepis adanya laporan bahwa renovasi atap akan menggunakan kayu oak. Menurutnya hal itu tak lebih dari lobi kalangan pelaku industri kayu. "Nanti akan ada studi, smua opsi yang mungkin akan dipelajari," ucapnya.
Wirth menambahkan atap kayu menjamin integritas struktural katedral Notre Dame yang masih terancam oleh risiko runtuh setelah sembilan bulan pasca kebakaran hebat pada April tahun lalu. "Katedral sudah ada di sana selama 800 tahun. Jika dibangun dengan beton atau baja risiko runtuh bisa terjadi. Bahkan dengan semua perawatan perlindungan (kimia), mengingat intesitas kobaran api.... baja hanya bertahan selama setengah jam dan kemudian akan memuta, menarik dinding dan semuanya akan runtuh," ucapnya mengemukakan alasannya.
Katedral Notre Dame di Paris, Prancis masih dalam rekonstruksi pasca kebakaran pada 15 April 2019. Foto yang diambil pada 19 Desember 2019 itu terlihat masih ada crena untuk perbaikan katedral. (Foto: AFP|Channel News Asia).
"Kita harus skeptis terhadap solusi yang tampaknya brilian," ucap Wirth lagi mengingatkan. "Kami beruntung memiliki semua informasi yang kami butuhkan untuk membangun kembali atap yang sama secarfa digital," jelasnya.
Renovasi atap butuh waktu lama
Namun, Wirth mengingatkan bahwa membangun kembali atap mungkin memakan waktu lebih dari target lima tahun yang ditetapkan Presiden Macron. "Target itu tujuan bukan keharusan," katanya.
Sebelumnya Katedral Notre Dame di Paris tidak menyelenggarakan misa Natal tahun lalu. Seorang pejabat Prancis menyebutkan, ini untuk pertama kalinya katedral ini tidak melaksanakan misa Natal sejak tahun 1803. Para pekerja masih terus melakukan perbaikan dan membangun kembal landmark Paris pasca kebakaran hebat delapan bulan yang lalu.

Keterangan pers katedral menyebutkan misa tengah malam masih akan dirayakan pada malam Natal oleh rektor Notre Dame. Namun perayaan itu akan diadakan di gereja terdekat di Saint German l'Auxerrois.
Seperti diberitakan dari Channel News Asia yang mengutip AFP, Sabtu 21 Desember 2019, Katederal Notre Dame merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO yang berlokasi di tepi Sungai Seine. Pada tanggal 15 April 2019, sekitar pukul 18.50 waktu setempat menjelang berakhirnya masa kunjungan wisatawan. Api membakar atap dan menimbulkan kerusakan parah pada bangunan katedral. Menara gothic dan atap runtuh di tengah kebakaran. Sementara banyak artefak berharga hilang. []