Jakarta - Amazon.com terus mengembangkan sayap bisnisnya. Kali ini perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat yang berbasis di Seattle, Washington, berfokus pada e-commerce, komputasi awan, streaming digital, dan kecerdasan buatan, tengah terlibat pembicaraan tahap awal untuk pembelian saham pada operator seluler India, Bharti Airtel senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 28,26 triliun.
Amazon mengakuisisi sekitar 5 persen saham Bharti Airtel berdasarkan nilai pasar saat ini
Tiga sumber yang mengetahui masalah rencana ini menyebutkan kepada Reuters bahwa Amazon yang didirikan oleh Jeff Bezos pada 5 Juli 1994 di Bellevue, Washington ini tertarik untuk membeli saham Bharti Airtel karena daya tarik ekonomi digital di India.
Baca Juga: Amazon Siap Beli Jaringan Bioskop Internasional
Investasi yang direncanakan, jika selesai, ini berarti Amazon mengakuisisi sekitar 5 persen saham Bharti Airtel berdasarkan nilai pasar saat ini. Dengan demikian, Amazon akan menikmati keuntungan dari perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di India dengan lebih dari 300 juta pelanggan.
Pembicaran akuisis antara Amazon dengan Bharti dalam upaya untuk bisa bersaing dengan pemain nomor satu, Reliance Jio. Unit digital Reliance baru saja mendapatkan kucuran investasi sebesar US$ 10 miliar dari Facebook dan perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS), Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR) dalam beberapa minggu terakhir.

Amazon menjadikan India sebagai pasar pertumbuhan penting
Pembicaraan antara Bharti dan Amazon baru pada tahap awal dan ketentuan kesepakatan dapat saja berubah, atau kesepakatan mungkin tidak tercapai, kata dua dari tiga sumber itu yang semuanya menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan bersifat rahasia.
Seorang juru bicara Amazon berkata,"Perusahaan tidak ingin mengomentari spekulasi tentang apa yang mungkin atau tidak mungkin yang akan dilakukan di masa depan." Amazon menjadikan India sebagai pasar pertumbuhan penting. Perusahaan telah melakukan investasi US$ 6,5 miliar terutama untuk memperluas jejak e-commerce-nya.
Baca Juga: Netflix dan Amazon Terancam Disensor di India
Sementara manajemen Bharti menyebutkan bahwa perusahaan secara rutin menggalang kerja sama dengan semua pemain digital membawa produk, konten, dan layanan mereka kepada pelanggan. "Di luar itu tidak ada kegiatan lain untuk dilaporkan," katanya dalam sebuah pernyataan. []