TAGAR.id, Washington DC, AS – Amerika Serikat (AS) meningkatkan kontak diplomatiknya dan bantuan vaksin Covid-19 kepada Kepulauan Solomon di tengah-tengah keprihatinan seputar persetujuan keamanan antara negara pulau Pasifik itu dan China.
Minggu ini, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Wendy Sherman, berbicara dengan Menlu Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele tentang rencana membuka kembali Kedutaan AS di Honiara, dan apa yang oleh pejabat AS digambarkan sebagai upaya bersama memperluas dan memperdalam kontak-kontak di antara kedua negara.
AS juga menyumbang dosis tambahan vaksin Covid-19 kepada negara di Pasifik Selatan itu. Kepulauan Solomon telah menerima 52.650 dosis vaksin Pfizer dalam beberapa hari terakhir, setelah 100.620 diserahkan pada November.
AS kini memiliki sebuah konsulat di Honiara, Ibu Kota Kepulauan Solomon, setelah menutup kedutaannya pada tahun 1993.

Rencana untuk membuka kembali Kedutaan AS di ibukota kepulauan Solomon itu pertama kalinya diumumkan oleh Menlu Antony Blinken ketika melakukan lawatan ke Pasifik pada Februari.
Prakarsa diplomatik Deputi Menlu Wendy Sherman ini menyusul laporan bahwa Kepulauan Solomon dan China telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan penempatan pasukan China seandainya terjadi kekacauan di dalam negeri itu.
Menurut sebuah draft persetujuan yang dibocorkan, China bisa mengirim pasukan polisi dan tentara yang dipersenjatai kalau diminta oleh pemerintah Kepulauan Solomon. China juga akan diizinkan melabuhkan kapal-kapal Angkatan Lautnya di lepas pesisir negara Pasifik itu (jm/ka)/voaindonesia.com. []
Australia Kirim Menteri ke Solomon Terkait dengan China
China Tidak Boleh Bangun Pangkalan Militer di Kepulauan Solomon
Blinken Desak China Hentikan Tindakan Agresif di Indo-Pasifik
China Sebut Tidak Akan Cari Dominasi Atas Asia Tenggara