Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Rusia bentrok pada Senin, 2 Agustus 2021, mengenai staf yang diizinkan di kedutaan masing-masing, meskipun ada pembicaraan terbaru untuk memperbaiki hubungan yang lebih stabil dari yang selama ini bergejolak.
Dalam sebuah wawancara, Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, menyesalkan apa yang disebutnya “pengusiran” diplomat Moskow, dengan mengatakan bahwa AS telah menjadi “keras hati dan kreatif dalam bisnis ini” dengan secara unik membatasi visa untuk diplomat Rusia hanya selama tiga tahun.
“Kami menerima daftar 24 diplomat yang diharapkan akan meninggalkan negara ini sebelum 3 September 2021. Hampir semuanya akan pulang tanpa pengganti karena Washington tiba-tiba memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov kepada majalah bulanan masalah internasional AS, The National Interest.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menggambarkan pernyataan Duta Besar Rusia itu “tidak akurat,” dengan mengatakan Rusia tahu visa mereka akan habis setelah tiga tahun dan bahwa mereka bebas untuk mengajukan permohonan perpanjangan.
Namun, dia mengulangi keluhan bahwa Moskow telah memaksa Washington untuk memberhentikan hampir 200 karyawan lokal di misi diplomatik AS di Rusia efektif hari Minggu, 1 Agustus 2021, ini karena larangan baru untuk mempekerjakan warga Rusia atau warga dari negara ketiga (lt/ps)/voaindonesia.com. []