TAGAR.id, Washington DC, AS – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan kepada Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, bahwa membeli lebih banyak minyak Rusia tidak akan menguntungkan India, seiring upaya Washington untuk mendorong New Delhi mengambil sikap lebih tegas terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam pembicaraan melalui video selama satu jam pada Senin, 11 April 2022, Presiden Biden mengatakan kepada PM Modi bahwa AS siap membantu India mendiversifikasi sumber energinya. Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki.
“Presiden Biden juga menjelaskan bahwa ia tidak yakin percepatan atau peningkatan impor energi dan komoditas lainnya dari Rusia akan menguntungkan India,” kata Psaki.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, di Gedung Putih di Washington, AS, 12 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kevin Lamarque)
Seorang pejabat AS menggambarkan perbincangan virtual kedua pemimpin berlangsung “hangat dan produktif,” di mana Biden hampir mengajukan “permintaan konkret” kepada Modi terkait isu impor energi Rusia.
Dalam bagian perbincangan Biden dan Modi yang boleh diperdengarkan kepada wartawan, Biden memulai pembicaraan dengan menyoroti kemitraan AS dan India, dengan mengatakan kedua negara akan “melanjutkan konsultasi erat kami tentang bagaimana mengelola dampak destabilisasi dari perang Rusia ini.”
Modi mengungkapkan keprihatinannya yang semakin berkembang terkait situasi di Ukraina, khususnya di Bucha, di mana ditemukan jasad-jasad warga sipil.
“Baru-baru ini, berita tentang pembunuhan warga sipil tak berdosa di kota Bucha sangat mengkhawatirkan. Kami segera mengutuknya dan meminta penyelidikan independen,” kata Modi.
Modi sendiri telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan menyarankan agar pemimpin negeri beruang merah itu mengadakan perundingan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
India tetap bersikap netral dalam perang Rusia di Ukraina, sehingga menimbulkan kekhawatiran Washington, meski menuai pujian Moskow.
India telah menahan diri untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan abstain ketika Majelis Umum PBB pekan lalu menggelar pemungutan suara untuk menangguhkan keanggotaan Rusia dari Dewan HAM PBB.
Presiden Joe Biden bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Washington, AS, 11 April 2022. Didampingi oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh (tengah), dan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar (kanan) (Foto: voaindonesia.com/AP)
India juga terus membeli minyak dan gas Rusia, meski menerima tekanan dari AS dan negara Barat lainnya untuk menahan diri. Rusia telah menawarkan diskon besar-besaran untuk pasokan energinya dan India telah membeli setidaknya 13 juta barel minyak mentah Rusia sejak invasi ke Ukraina, dibandingkan dengan 16 juta barel yang dibelinya pada 2021, menurut data yang diperoleh Kantor Berita Reuters.
Psaki tidak mengatakan apakah India telah membuat komitmen untuk mengurangi impor energi dari Rusia (rd/em)/voaindonesia.com. []
Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters, The Associated Press (AP) dan Agence France-Presse (AFP).
Biden Sebut India “Agak Goyah” dalam Hadapi Rusia
Negara Quad Bahas Stabilitas Politik Kawasan Indo-Pasifik
Blinken Tiba di Australia untuk Ikuti Pertemuan Menlu Quad
Pemimpin Amerika, Jepang, Australia, India Bertemu Virtual