Jakarta – Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa negara-negara di seluruh dunia tidak bisa lagi menghindar dari keberadaan China yang semakin ambisius dan agresif. Para pejabat mengatakan Beijing semakin nyaman memperluas kekuatan militernya jauh melampaui negaranya.
"Kita sudah merasakan apa artinya dipimpin oleh China atau sangat dipengaruhi oleh China," kata Laksamana Muda, Michael Studeman, Direktur Intelijen Untuk Komando Indo-Pasifik AS, dalam konferensi virtual, 2 Maret 2021.
"Kita akan menyaksikan semakin mendunianya ekspedisi militer China yang akan turun tangan di mana saja, jika mereka menganggap kepentingannya terancam," kata Studeman.
File foto 4 Desember 2013, Presiden China Xi Jinping, kanan, berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden, saat mereka berpose untuk foto di Aula Besar Rakyat di Beijing, China (Foto: voanews.com/AP)
Lebih lanjut Studeman mengatakan bahwa di mana pun di seluruh dunia, jika China merasa kepentingan pembangunannya terancam, maka kita akan menyaksikan China akhirnya akan mengirimkan semakin banyak tentara PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dan lebih sering.
Studeman bukanlah pejabat militer Amerika pertama yang memperingatkan tentang ancaman dari China.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, berulang kali menyebut China sebagai "ancaman bertahap" bagi Pentagon. Pejabat Komando Pusat Amerika itu juga telah memperingatkan tentang bagaimana China berupaya semakin menanamkan pengaruhnya di Timur Tengah. Sementara Komando Selatan Amerika telah menyampaikan keprihatinan tentang aktivitas China di Amerika Tengah dan Selatan.
Presiden Amerika, Joe Biden, juga telah berusaha untuk menggalang dukungan global guna melawan Beijing.
"Bagaimana Amerika, Eropa, dan Asia bekerja sama untuk mengamankan perdamaian dan mempertahankan nilai-nilai kita bersama serta memajukan kemakmuran kita di seluruh Pasifik akan menjadi salah satu upaya terpenting yang kita lakukan," kata Biden kepada para pemimpin dunia pada Konferensi Keamanan virtual di Munich bulan Februari 2021 lalu.

Namun, Studeman, dari Komando Indo-Pasifik AS, 2 Maret 2021, mengatakan para pejabat AS yakin China telah membentuk pola yang jelas tentang bagaimana China menegaskan dominasinya berdasarkan pada perkembangan negara itu dengan Hong Kong dan Taiwan.
"Pada dasarnya yang kita saksikan pembungkaman kebebasan, kematian otonomi," kata perwira intelijen tertinggi itu (my/em)/voaindonesia.com. []