Amerika Serikat Ancam Perusahaan dan Bank China yang Dukung Perang Rusia

Desember 2023, Biden keluarkan perintah eksekutif yang ancam sanksi terhadap lembaga keuangan yang membantu Rusia dalam menghindari sanksi Barat
Ilustrasi - Bendera China dan AS terlihat dalam konferensi Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS, di Beijing, China, 30/1/2019. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id – Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS), Jumat (31/5/2024), menyatakan Washington bersama negara-negara lain berpotensi mengambil langkah tergas terhadap perusahaan dan institusi keuangan China yang mendukung perang Rusia melawan Ukraina.

Pemerintahan Presdien Joe Biden semakin menyoroti dukungan China terhadap Moskow. Pada Desember 2023, Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang mengancam sanksi terhadap lembaga keuangan yang membantu Rusia dalam menghindari sanksi Barat.

"Menurut saya, yang paling kami perhatikan adalah perusahaan-perusahaan China yang secara terus-menerus memberikan dukungan kepada Rusia," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell kepada wartawan di sekitar Washington, Virginia, saat ditanya apakah pemimpin dan bank-bank China bisa menjadi sasaran.

“Kami juga telah mencermati lembaga-lembaga keuangan,” imbuhnya.

Pejabat Departemen Luar Negeri tersebut berbicara di awal pertemuan dengan wakil menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan, yaitu Masataka Okano dan Kim Hyong Kyun. Ketiga sekutu tersebut telah meningkatkan kerja sama dalam mengatasi kekhawatiran bersama mengenai China, Korea Utara, dan konflik Rusia di Ukraina.

Pada awal pekan ini, Campbell menyatakan perlunya negara-negara Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO segera mengirimkan pesan keprihatinan bersama kepada China.

“Akan ada langkah-langkah yang diambil, tidak hanya oleh Amerika Serikat, tetapi juga oleh negara-negara lain, yang menandakan ketidaksenangan kami yang mendalam terhadap apa yang ingin dilakukan China dalam hubungannya dengan Rusia di medan perang di Ukraina,” katanya pada Jumat.

Campbell bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu pada Kamis dan menyampaikan kekhawatiran AS mengenai dukungan Beijing terhadap basis industri pertahanan Rusia yang merusak keamanan Eropa, kata Departemen Luar Negeri. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Uni Eropa Pertimbangkan Perluasan Sanksi Baru Terhadap Iran
Borrell mengatakan, serangan langsung Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya merupakan eskalasi baru