Mataram - Amerika Serikat (AS) resmi keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 6 Juli 2021 mendatang. Keputusan tersebut diambil Presiden AS, Donald Trump lantaran WHO dinilai gagal menangani pandemi virus corona Covid-19.
Tak hanya gagal menangani pandemi, Trump juga menuduh WHO telah menyembunyikan informasi terkait penyebaran virus di awal-awal kemunculannya di Wuhan, China.
"Ini saat yang sangat tepat. WHO telah mengecewakan dunia, dan harus ada konsekuensinya," kata Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengutip Reuters, Rabu, 8 Juli 2020.
Sekjen PBB kini sedang dalam proses verifikasi dengan WHO untuk memastikan apakah syarat pengunduran diri sudah terpenuhi.
Baca Juga: Dibekukan AS, WHO Dapat dari China 30 Juta Dolar AS
Sebelumnya, Trump juga telah menghentikan pendanaan dari AS kepada WHO sejak April 2020. Lalu, pada 18 Mei, Presiden ke-45 AS itu mengirimkan surat kepada organisasi itu, meminta WHO untuk melakukan reformasi. Namun, dua minggu kemudian, Trump memutuskan mengakhiri hubungan AS dengan WHO.
Adapun tenggat waktu satu tahun yang dimiliki AS sebelum resmi keluar merupakan aturan yang telah disepakati dalam resolusi Kongres AS. Untuk keluar, Negeri Paman Sam itu juga diwajibkan membayar iuran kepada WHO.
Dengan jutaan nyawa yang dalam bahaya, Presiden melumpuhkan upaya dunia internasional untuk mengalahkan virus.
Sejauh ini, AS menjadi kontributor terbesar WHO. Setiap tahunnya, AS mengeluarkan dana sekitar USD 400 juta atau setara Rp 6,5 triliun kepada WHO. "Sekjen PBB kini sedang dalam proses verifikasi dengan WHO untuk memastikan apakah syarat pengunduran diri sudah terpenuhi," ujar juru bicara PBB, Antonio Guterres.

Sementara itu, Ketua House of Representatives (DPR), Nancy Pelosi menyayangkan keputusan Trump memutus hubungan dengan WHO. Pasalnya, sejak menjabat sebagai presiden AS, Trump diketahui telah beberapa kali mencabut keanggotaan Amerika Serikat dari beberapa organisasi di bawah PBB, seperti UN Cultural Agency (UNCA), dan United Nations Human Rights Council (UNHCR).
Tak hanya itu, Trump juga menyatakan mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran, dan menarik diri dari upaya mengatasi perubahan iklim. "Dengan jutaan nyawa yang dalam bahaya, Presiden melumpuhkan upaya dunia internasional untuk mengalahkan virus," ucap Nancy.
Kendati demikian, keputusan Trump menarik AS dari WHO masih dapat dianulir, mengingat November mendatang AS akan memasuki masa Pilpres.
Baca Juga: Karena Taiwan, Hubungan AS dengan WHO Meruncing
Salah satu lawan Trump di pilpres, Joe Biden, melalui akun twitternya, menyatakan akan mengembalikan keanggotaan AS ke WHO apabila dia terpilih menggantikan Trump. "Orang Amerika lebih aman ketika Amerika terlibat dalam memperkuat kesehatan global. Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya akan bergabung kembali dengan WHO," cuit Biden.