Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan pasukan Rusia "semakin brutal menyerang di Ukraina, termasuk penduduk sipil." Komentar itu menyusul serangan Rusia terhadap pembangkit nuklir Ukraina -fasilitas terbesar di Eropa dengan jenis yang sam - telah memicu kebakaran sebuah bangunan di kompleks PLTN.
Berbicara kepada sejumlah wartawan, Jumat, 4 Maret 2022, sebelum bertemu dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa di Brussel, Blinken mengatakan, "Kita dihadapkan bersama dengan apa yang menjadi pilihan perang Presiden (Rusia Vladimir) Putin: tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan perang yang menghancurkan, konsekuensi yang mengerikan."
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Departemen Luar Negeri, 2 Maret 2022 di Washington DC, AS (Foto: voaindonesia.com/via AP)
"Kita berkomitmen melakukan segala sesuatu untuk menghentikannya," tambahnya, namun mengesampingkan penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina, sekaligus menjelaskan tindakan seperti itu dapat menyebabkan konflik yang lebih luas.
“Kami mempunyai tanggung jawab untuk memastikan perang tidak meluas ke luar Ukraina.… Zona larangan terbang dapat menyebabkan perang sepenuhnya di Eropa,” Blinken mengatakan.
Sementara itu pejabat pemerintah lokal Ukraina dan militer Rusia pada Kamis, 3 Maret 2022, lalu mengkonfirmasi perebutan pelabuhan strategis Kherson, akan tetapi seorang pejabat pertahanan AS mengatakan Washington tidak dapat mengkonfirmasi perkembangan tersebut.

Pasukan Rusia mengepung kota pelabuhan Mariupol, timur Kherson, upaya yang dikatakan Wali Kota Vadym Boichenko bertujuan untuk mengisolasi Ukraina.
Seorang diplomat Rusia pada Jumat, 4 Maret 2022, mengatakan Rusia tidak berniat untuk menduduki Ukraina jika invasinya berhasil, dan pasukannya akan ditarik setelah mencapai tujuan.
Berbicara kepada para wartawan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, duta besar Rusia Gennady Gatilov menyebut invasi itu sebagai "operasi militer dengan tujuan terbatas," yang ia katakan untuk "menghancurkan rezim dan demiliterisasi Ukraina." (mg/pp)/voaindonesia.com. []
Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina
Dari Pemimpin Dunia Sampai Atlet Kecam Invasi Rusia ke Ukraina
Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas
Unjuk Rasa Ribuan Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia