Jakarta - Amnesti Internasional menyebutkan kepolisian India melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius selama kerusuhan agama yang berlangsung di Delhi awal tahun ini. Dari hasil investigasi, polisi melakukan aksi kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, menyiksa tahanan dan ikut mendukung massa Hindu.
Seperti diberitakan dari BBC News, Jumat, 28 Agustus 2020, lebih dari 40 orang tewas ketika bentrokan pecah antara Hindu dan Islam dalam aksi menentang UU Kewarganegaraa yang kontroversial pada Februari lalu. UU itu dinilai menyudutkan Islam.
Kami menyelidiki serangkaian video lain yang menunjukkan sekelompok polisi secara brutal memukuli seorang pria Muslim, Faizan.
Baca Juga: Rusuh di India, Muslim Merasa Tak Berdaya
" Umat muslim menanggung bebannya," kata Amnesti Internasional. Pihak Kepolisian India belum menjawabn permintaan tanggapan dari Amnesti.
Penyelidikan Amnesti Internasional tersebut menguatkan laporan BBC tentang insiden kebrutalan dan keterlibatan polisi selama kerusuhan Februari, yang paling mematikan di Delhi selama beberapa dekade. Polisi membantah melakukan kesalahan.
Beberapa temuan teratas dari laporan Amnesty mencerminkan penyelidikan BBC atas peran polisi Delhi dalam kekerasan tersebut. Video telah muncul di media sosial dan grup pesan dari daerah Khajuri Khas di timur laut Delhi, di mana polisi terlihat melempari massa dengan batu. "Kami menyelidiki video ini dengan mengumpulkan kesaksian saksi mata dari kedua komunitas," katanya.

Seorang penjaga toko menuduh bahwa polisi memberikan batu kepadanya dan umat Hindu lainnya untuk dilemparkan ke Muslim di jalan. Bhoora Khan, seorang Muslim yang rumah dan tokonya di seberang jalan dibakar, juga menuduh polisi berpihak dengan umat Hindu.
"Kami juga menyelidiki serangkaian video lain yang menunjukkan sekelompok polisi secara brutal memukuli seorang pria Muslim, Faizan," kata penjelasan Amnesti Internasional.
Pria itu meninggal beberapa hari kemudian. Saudaranya Naeem memberi tahu bahwa Faizan meninggal karena luka karena kekerasan yang dilakukan polisi.
Meskipun polisi Delhi awalnya tidak menanggapi permintaan balasan dari BBC, setelah video itu ditayangkan, mereka mengatakan kepada BBC Hindi bahwa mereka akan menyelidiki apa yang terlihat dalam video-video ini. Tapi banyak, termasuk Amnesti Internasional , bertanya bagaimana polisi India bisa dipercaya untuk menyelidiki tuduhan terhadap anak buah mereka sendiri.
Baca Juga: India Memanas, Bentrok Umat Islam-Hindu 23 Tewas
"Kerusuhan yang tampak jauh dari spontan menyebabkan jumlah korban Muslim hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan umat Hindu. Muslim juga menanggung beban terbesar dari kerugian bisnis dan properti," kata Naeem. []