Andi Arief Sindir Keras Hasto Kristiyanto

Politikus Demokrat Andi Arief menyindir Hasto Kristiyanto terkait keterlibatan dua orang terdekatnya dalam OTT yag dilakukan oleh KPK.
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. (Foto: Twitter/@andiarief__)

Jakarta - Politikus Demokrat Andi Arief menyindir Hasto Kristiyanto terkait keterlibatan dua orang terdekatnya dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Meskipun tidak secara terang menuliskan nama Hasto, namun cuitan Andi mengarah kepada Sekjen PDIP itu

Dikutip dari cuitannya di akun Twitter @AndiArief_ , Andi menilai Hasto dapat berlindung dan menghindar dari pemeriksaan KPK namun keterlibatan dua orang terdekatnya dalam kasus ini landaran diduga karena intervensi darinya.

"Mereka berkuasa, bisa melakukan apa saja. Bisa melawan penggeledahan, bisa sembunyi di markas senjata, bisa mengubah BAP, bisa mengganti tim satgas kasus. Namun tidak bisa mengubah fakta bahwa ada dua staf sekjen berkuasa itu terlibat bukan inisiatif pribadi," kata dia, dilihat Tagar, Sabtu siang, 11 Januari 2020.

Dalam cuitannya pada Kamis siang, 9 Januari 2020, Andi juga mengaku miris atas OTT yang dilakukan KPK terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan, diduga turut melibatkan dua staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?," cuitnya.

Dalam cuitan selanjutnya, Andi secara terang-terangan menyebut nama Hasto Kristiyanto, dan mengatakan apabila hal tersebut benar terjadi, maka tidak ada yang perlu disesalkan.

"Jika benar ada dua staf sekjend Hasto Kristiyanto dengan inisial S dan D juga ikut OTT KPK bersama caleg Partai tersebut, maka apa arti sebuah tangisan?," katanya.

Andi turut menyesalkan atas kejahatan politik sistemik untuk mengatur KPU yang dilakukan oleh partai yang memiliki lumbung suara terbesar dan berkuasa.

"Saya tidak bergembira ada partai yang terlibat dalam suap menyuap dan di OTT KPK. Tidak elok ambil keuntungan di saat ada partai sedang sulit. Tapi partai pemenang pemilu dan berkuasa bisa mengatur Komisioner KPU ini kejahatan politik," ujar dia.

Sebelumnya, KPK menetapkan Calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku sebagai tersangka dugaan suap terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk memuluskan namanya mengisi kursi pergantian antarwaktu (PAW) di DPR. Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Dugaan suap mengalir ke Wahyu untuk membantu Harun dalam PAW caleg DPR terpilih Fraksi PDIP yang meninggal pada Maret 2019, Nazarudin Kiemas. Namun, pengganti Nazarudin dalam pleno KPU caleg bernama Riezky Aprilia.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean: KPK Harus Tersangkakan Hasto

Tak hanya Harun, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiano Tio Fridelina, dan Saeful juga turut menjadi tersangka dalam kasus suap ini.

"Kita melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang sedang melakukan tindak pidana korupsi berupa suap. Komisioner KPU atas nama WS (Wahyu Setiawan)," ujar Firli kepada Tagar, Rabu malam, 8 Januari 2020. []

Berita terkait
Hasto Bantah di PTIK saat KPK OTT Wahyu Setiawan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah berlindung di PTIK ketika KPK OTT Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Diduga Terlibat Suap PAW Caleg PDIP, Hasto: Framing
Sekjen PDIP Hasto kristiyanto mengatakan dugaan dirinya terlibat dalam suap perebutan kursi DPR yang membelit Komisoner KPU adalah framing.
Hasto Terseret Komisioner KPU, Internal PDIP Retak?
Diduga ada friksi internal di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah Hasto Kristiyanto terseret kasus Komisioner KPU di KPK.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.