Jakarta - Andi Taufan Garuda Putra, Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Pendiri Amartha perusahaan MicroFintech peer to peer (p2p) lending ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi satu dari tujuh staf khusus (stafsus) presiden dari kalangan milenial.
Saat mengumumkan sosok Andi kepada publik, Jokowi mengatakan telah mengenal Andi saat berurusan dengan financial technology (Fintech). Ia juga membeberkan bahwa Andi merupakan sosok muda yang bergerak di dunia entreprenueur.
"Banyak meraih penghargaan atas inovasinya dan termasuk atas kepeduliannya atas sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Kamis, 21 November 2019 seperti dilansir dari Antara.
Pendiri dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. (Foto: blog.amartha.com)
Beri Modal Perempuan di Desa
Andi Taufan merupakan milenial lulusan bergelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School yang mengawali karir di IBM Global Business Services.
Pada 2010 ia meninggalkan pekerjaannya karena tergerak mendirikan lembaga pinjaman modal usaha untuk masyarakat di desa khususnya perempuan, yang selalu terlibat utang dengan rentenir dan kesulitan mendapatkan pinjaman usaha dari lembaga uang konvensional.
Pinjaman pertama ia berikan pada perempuan di Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor dengan menggunakan menggunakan sistem pola pembiayaan kelompok.
Perempuan di sana diwajibkan membentuk kelompok untuk saling mendukung mengembangkan usaha satu sama lain dan juga membantu bila ada anggota yang mengalami kesulitan dengan tanggung renteng.
“100 persen peminjam merupakan pelaku usaha mikro perempuan di desa,” ucap Andi Taufan seperti dilansir Tagar dari blog.amartha.com, Jumat, 22 November 2019.
Andi Taufan mengatakan bisnis yang didirikannya dilandasi nilai-nilai sosial karena ingin membantu mencapai sustainable development goals.
"Melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan mengurangi ketimpangan pendapatan di pedesaan," ujarnya.
Seiring waktu, lembaga keuangan yang didirikannya berkembang. Dari semula 20 orang peminjam, Andi Taufan berhasil memberi modal pada 200 orang peminjam. Hasilnya, ia mendapatkan penghargaan Ashoka Young Change Makers Awards 2010.
Transisi Amarta ke Peer to Peer Lending
Beberapa tahun kemudian, Andi Taufan mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer (p2p) lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro perempuan di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi
Pendana atau investor di Amartha melakukan pendaftaran yang sepenuhnya dilakukan secara online mulai dari registrasi, melengkapi data pribadi sampai melakukan transfer dana sebesar Rp 3 juta. Investor bisa memilih sendiri usaha mikro yang terdiri dari jenis usaha, jumlah pinjaman, tenor, dan bagi hasil.
Amartha juga mengembangkan proprietary technology platform, alat bantu analitis untuk memastikan peminjam atau investor memiliki informasi yang lengkap dalam membuat keputusan dan menilai portfolio.
Amartha pun menjadi salah satu fintech lending yang diperhitungkan di Indonesia. Terbukti pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri menyuntikan dana kepada Amartha. MCI berpartisipasi dengan Lynx Asia Partners, Beenext, dan Midplaza Holding dalam pendanaan tersebut.
Sejumlah penghargaan dari dalam maupun luar negeri berhasil didapatkan Amartha, seperti Mastel Digital Inclusion Awards 2018 untuk kategori startup fintech, UN Capital Development Fund (UNCDF), 30 Promising Growth-stage Startups 2018 dari Forbes Indonesia dan InnovationXchange (iXc) Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia.
Pada November 2019 Amartha mendapatkan penghargaan di SDG Geneva Summit 2019, Jenewa, Swiss. Karena Amartha dinilai sebagai perusahaan jasa keuangan yang berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan pertama, yaitu pengentasan kemiskinan.
Amartha Impian Andi Taufan
Awalnya, usaha yang didirikan Andi tidak mendapat dukungan dari kedua orang tuanya. Tapi prestasi yang diraih Amartha membuat suami dari Putri Nandi Pinta Agusria itu berhasil mendapat kepercayaan orang tuanya.
Amartha terus melebarkan sayapnya untuk menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Hingga kini beberapa wilayah di Indonesia sudah dijangkau Amarta seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur serta Sulawesi daerah asalnya.
Hingga November 2019, tercatat bahwa Amartha sudah menyalurkan modal sebesar Rp 1,5 triliun kepada lebih dari 336.000 pengusaha mikro perempuan di Indonesia.
Andi Taufan menuturkan kehadiran Amartha, dapat menjadi kontribusi dalam meningkatkan akses pembiayaan sektor UMKM. Sehingga dapat menciptakan perekonomian yang lebih inklusif di Indonesia.
“Adalah impian saya dapat melihat Indonesia yang semakin sejahtera dan merata," ucapnya. []