Jakarta - Berdasarkan laporan keuangan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada Kuartal III 2020 tercatat bahwa penjualan bersih perusahaan turun 12,5% menjadi Rp 67,78 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 77,51 triliun.
Sayangnya penurunan penjualan ini tidak disertai dengan efisensi yang signifikan, dimana Beban Pokok Penjualan hanya mampu diturunkan -8,6% menjadi Rp 53,5 triliun, beban penjualan turun -5,8% menjadi Rp 4,38 triliun dan beban umum dan administrasi turun -16% menjadi Rp 1,48 triliun.
Alhasil, Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih turun tajam hingga -32,3% di kuartal III 2020 menjadi Rp 6,9 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,2 triliun.
Foto: Istimewa
Namun yang menjadi pertanyaan besar dari informasi pada catatan no.27 di laporan keuangan kuartal III 2020, adalah adanya kenaikan kompensasi manajemen kunci HMSP ditengah turunnya kinerja perusahaan.
Nilai total kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris justru meningkat sebesar 5,5% menjadi Rp 74,2 miliar. Kompensasi manajemen kunci terdiri atas gaji dan imbalan kerja jangka pendek, pembayaran berbasis saham, dan imbalan pasca kerja.
Adapun susunan Komisaris PT HM Sampoerna Tbk per 30 September 2020 adalah sebagai berikut:
- Presiden Komisaris: John Gledhill,
- Wakil Presiden Komisaris: Paul Norman Janelle
- Komisaris Independen: Justin Guy Mayall, Luthfi Mardiansyah
- Presiden Direktur: Mindaugas Trumpaitis
- Direktur: Sharmen Karthigasu, Fransisca Rahardja, Ivan Cahyadi, Guillaume Popiol, Elvira Lianita
Jika melihat detail penjualan bersih HM Sampoerna berdasarkan segmen, maka penurunan yang paling signifikan terjadi pada Sigaret Kretek Mesin sebesar -17,1% yaitu dari Rp 54,6 triliun pada kuartal tiga 2019 menjadi Rp 45,3 triliun pada kuartal tiga 2020.
Demikian juga pada segmen Sigaret Putih Mesin yang turun -19,9% yaitu dari Rp 8,16 triliun pada kuartal tiga 2019 menjadi Rp 6,5 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Sedangkan untuk segmen Sigaret Kretek Tangan justru mengalami kenaikan 9,7% dari Rp 14 triliun pada kuartal tiga 2019 menjadi Rp 15,3 triliun di kuartal tiga 2020.
- Baca Juga : Alasan Nadiem Makarim Libatkan Sampoerna dan Tanoto
- Baca Juga : Benarkah Rokok Produksi Sampoerna akan Dimusnahkan
Hingga setahun terakhir harga saham PT HM Sampoerna Tbk dengan kode HMSP telah turun hingga -22% dan pada penutupan perdagangan bursa efek Indonesia tanggal 25 November 2020 berada pada level harga Rp 1,555.
Sementara komposisi pemegang saham produsen rokok Dji Sam Soe dan Sampoerna Mild ini, mayoritas masih dimiliki oleh Philip Morris Indonesia sebesar 92,5% atau 107.594.221.125 lembar saham. Sedangkan masyarakat memiliki 7,5% atau 8.723.855.775 lembar saham dengan jumlah pemengang saham sebanyak 65.872 investor. []