Aneh, Penyakit Ini Penyebab Paskibraka Palu Aknes Yuriko Meninggal Dunia

Ibunda Aknes Yuriko, Cucu Yuningsih (kiri) saat menceritakan kronologis meninggalnya aknes kepada tagar.id di rumah kediamannya di Palu, Sulteng.(Foto:Agi)

Palu (Tagar, 26/8/2017) - Kabar duka datang dari anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) daerah di Indonesia, jelang upacara peringatan HUT ke-72 RI. Ya, Paskibraka asal Palu, Sulawesi Tengah, Aknes Yuriko menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat melaksanakan tugas mulianya sebagai pasukan pengibar bendera di HUT RI ke-72.

Menurut keterangan Ibunda Aknes, Cucu Yuningsih penyebab awal hingga akhirnya anaknya menghembuskan nafas terakhirnya adalah sakit gigi. "Pada saat bulan puasa aknes sakit gigi, saya kasih obat generik dia langsung sembuh. Nah, setelah lebaran, Aknes merasakan sakit gigi itu lagi dari situ langsung saya bawa ke dokter dan saya minta obat yang bagus oleh dokter karena mengingat anak saya ingin terus latihan Paskibra. Malamnya, ke dokter besok paginya sekolah, tapi jam 10 pagi sudah diantar pulang oleh pihak sekolah karena aknes mengalami panas tinggi," ungkap Cucu kepada tagar.id di rumah kediamannya di Palu, Sulteng, Sabtu (26/8).

Cucu mengatakan, setelah itu Aknes masih bisa menelan makanan dan minuman. Namun, setelah malamnya dia merasakan kesakitan yang luar biasa pada tenggorokannya hingga tidak bisa menelan makanan dan minuman lagi. Kepanikan Cucu, langsung membawa sang anak ke rumah sakit Balai Keselamatan (BK) Kota Palu dan langsung ditangani dokter spesiali anak.

"Sesudah empat hari di RS BK, Aknes mengalami pembengkakan di lehernya, semakin hari semakin bengkak dan tidak ada perubahan. Akhirnya Aknes di rujuk ke dokter THT, kata dokter THT Aknes mengalami infeksi di tenggorkannya. Setelah itu, didatangkan dokter ahli bedah dari RSUD Undata Palu, dokter itu bilang harus dlakukan tindakan secepatnya lantaran Aknes sudah mengalami infeksi," tutur Cucu.

"Aknes langsung di rujuk ke RS Undata untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Di sana Aknes ditangani oleh dokter spesialis alih bedah mulut. Jujur saya cukup puas dengan pelayanan rumah sakit dalam menangani anak saya. Malam pertama di Undata, pembengkakan yang ada di leher Aknes pecah, hingga darah dan nanahnya banyak yang keluar. Setelah dua hari, pembengkakakn yang pecah itu langsung kering," sambung Cucu.

Anehnya, setelah pembengkakan itu mengering dilakukan tindakan rontgen dan USG, bahkan sampai CT Scan serta tes laboratorium bekas pembengkakan di leher Aknes, semua hasilnya negatif tanpa divonis adanya penyakit. Hasil itu menunjukkan Aknes dalam keadaan tanpa penyakit. Anehnya, apa yang dirasakan Aknes itu tidak terlihat dari hasil pemeriksaan tersebut. Hingga akhirnya, pada 14 Agustus, Aknes menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Undata.

"Semua tindakan pemeriksan itu hasilnya negatif dan menilai Aknes tidak mengalami penyakit. Bahkan giginya yang menjadi penyebab awal-pun terlihat bagus bahkan rongga-rongga tenggorokannya juga bagus. Pengobatan non medis juga sudah saya lakukan dari awal dia masuk rumah sakit, itu dirukiyah sudah lebih dari 10 kali. Sampai sekarang pun saya belum tahu sampai dia terenggut nyawanya itu. sampai dia berada di rumah sakit selama 26 hari," tukas Cucu. (Agi/wwn)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu