Jakarta - Pegiat media sosial, Denny Siregar lagi-lagi meramaikan dunia maya dengan postingannya yang tajam dan menusuk. Teranyar, menurut Denny ada dua macam jenis lonte yang patut diwaspadai karena dapat merusak diri sendiri dan orang lain.
"Ada lonte yang jualan body. Ada lonte juga yang jualan ideologi. Sama-sama lonte. Cuma yang kedua, bukan hanya merusak diri sendiri. Tapi berpotensi merusak negeri. Mereka lebih hina dari seluruh lonte digabungkan seluruh dunia," cuit Denny Siregar di akun Twitternya @Dennysiregar7 dikutip Tagar, Minggu, 15 November 2020.
"Jangan kau memaki lonte secara terang-terangan, tetapi menungganginya ketika engkau sendirian," cuit penulis Buku Tuhan Dalam Secangkir Kopi itu.
Baca juga: Trending Ceramah Gus Baha soal Lonte, Ini Penjelasannya
Seperti diketahui, istilah lonte masih menjadi isu yang lagi ramai diperbicangkan warganet. Polemik berbalas postingan antara Nikita Mirzani dan pendukung Rizieq Shihab juga masih menjadi trending di media sosial.
Tangkapan layar cuitan Denny Siregar di Twitter. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)Diberitakan Tagar sebelumnya, kata "Lonte" menjadi trending topik di Twitter, sejak Kamis, 12 November 2020 malam. Ustaz Maaher At-Thuwailibi melalui cuitan akun Twitter-nya mengingatkan Nikita Mirzani agar minta maaf karena dianggap telah merendahkan Habib Rizieq Shihab dengan sebutan tukang obat.
“Tukang obat jalanan jauh LEBIH MULIA & TERHORMAT daripada lonte oplosan penjual selangkangan,” tulis Ustaz Maaher dalam cuitan pribadinya di Twitter seraya menampilkan foto Nikita Mirzani, Kamis, 12 November 2020.
Lihat juga: Trending Nyai, Ustaz Maaher Sindir Nikita Mirzani Lonte
Menanggapi cuitan itu, Nikita Mirzani pun membalas dengan kalimat yang tidak kalah pedas.
“Baru tau gue ada ustd bahasa nya begini. Pke blng gue lonte. Jual selangkangan Berarti elo pingikut gue dong kwkwkwwk. Gila bar2 bgt loe jadi ustd bahasa nya. Yg kaya gini ni Di contoh ngakak gue bor. kapan elo mau dtg ke tmpt gue. Udh gue siapa in tuh biar elo Di ciduk sekalian,” sahut Niki membalas cuitan Ustaz Maaher.[]
