Jakarta - Indonesia Indicator (I2), perusahaan media intelijen merilis hasil risetnya yang memunculkan 10 nama gubernur terpegah dan tervokal di media sepanjang 2019 menempatkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di urutan pertama.
"Pemberitaan Anies Baswedan banyak disorot terkait persoalan seputar DKI Jakarta, baik isu polemik maupun program kerja," kata Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang, di Jakarta, Minggu, 29 Desember 2019, dilansir Antara.
Herlambang mengatakan, selama satu tahun terakhir, nama Mendikbud periode 2014-2016 itu menghiasi sekitar 83.627 berita dari 4.019 media online.
Baca juga: PKS Optimis, 2020 Anies Baswedan Tidak Menjomblo
Media semakin memburu pernyataan Anies Baswedan menjelang akhir tahun untuk menjelaskan persoalan proses transparansi anggaran.
Termasuk beberapa isu viral yang disorot publik mengenai pengadaan anggaran dan pengaturan tata letak pembangunan infrastruktur DKI Jakarta.
Di posisi kedua gubernur terpegah ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati posisi ke-2 dengan 36.140 berita, disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 31.010 berita, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (25.662 berita).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di posisi kelima (22.229 berita), kemudian Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (20.560 berita), Gubernur Riau Syamsuar (18.203 berita), Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (16.208 berita), dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (11.273 berita).
Posisi ke-10 diduduki Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dengan 8.643 berita.
"Emil Dardak menjadi satu-satunya wakil gubernur yang masuk deretan figur terpegah. Isu yang banyak dikaitkan dengan Emil Dardak seputar isu pemberdayaan masyarakat khususnya milenial, seperti pengembangan ekonomi digital (Industri 4.0) dan revitalisasi SMK hingga Madrasah," kata Rustika.
Baca juga: PSI Sebut Anies Baswedan Gagap Cegah Banjir Jakarta
Sementara untuk kategori Gubernur Tervokal 2019 masih diduduki Anies dengan 190.574 pernyataan, terkait tata kelola pemerintahan DKI Jakarta, khususnya menjelaskan pada publik latar belakang setiap kebijakan yang dibuat.
"Media semakin memburu pernyataan Anies Baswedan menjelang akhir tahun untuk menjelaskan persoalan proses transparansi anggaran," kata dia. []