Jakarta - Sejumlah kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memangkas jam operasional transportasi umum Ibu Kota demi pencegahan virus corona atau Covid-19 berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan.
Dari pantauan Tagar di Halte Transjakarta Pinang Ranti, Jakarta Timur, pukul 08.15 WIB, antrean masyarakat yang hendak menggunakan moda transportasi massal tersebut justru membludak. Bahkan, titik antrean sampai berada di luar area shelter 'Busway'.
Penumpang Halte TransJakarta Puri Beta 2 Ciledug, Tangerang juga mengalami hal yang sama. Antrean mengular lantaran yang dibuka hanya satu rute Ciledug-Blok M.

Tak hanya bus Transjakarta, transportasi massal lainnya seperti Moda Raya Terpadu (MRT) juga dipadati calon penumpang.
Dilansir dari beranda Facebook Traffic Management Center atau TMC Polda Metro Jaya, antrean terlihat padat sampai ke trotoar Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan.
"08.31 Antrian Warga yang akan menaiki MRT di Stasiun Fatmawati Jakarta Selatan," tulis TMC Polda Metro Jaya diunggahan Facebooknya, Senin, 16 Maret 2020.
Sebelumnya, Anies Baswedan meniadakan kebijakan ganjil genap di seluruh kawasan Jakarta sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona di ruang publik seperti transportasi umum.
"Kita menghapuskan dan mencabut kebijakan ganjil genap di seluruh kawasan Jakarta, sehingga masyarakat bisa memilih moda transportasi yang minim menularkan (COVID-19). Kita cabut sementara akan kembali diberlakukan ketika kondisi sudah dalam kontrol kita," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Minggu, 15 Maret 2020.
Pemprov DKI Jakarta juga sebelumnya meminta masyarakat untuk tidak menggunakan transportasi umum dan menganjurkan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo menerangkan langkah ini diambil guna menindaklanjuti instruksi DKI-1 mengenai pembatasan layanan angkutan umum di ibu kota secara ekstrem untuk mengurangi potensi penularan virus corona.
"(Mulai) 16 hingga 30 Maret 2020 layanan Transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit. Ini berarti seluruh layanan non koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," kata Nadia dalam keterangan yang diterima Tagar, Minggu, 15 Maret 2020. []